“Kurikukum SMK menekankan bagaimana tamatan dapat menguasai program keahliannya sehingga dapat bekerja atau berwirausaha”
— Kabid Pembinaan SMK Disdik Aceh, Asbaruddin —
Lembaga pendidikan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Salah satunya ialah meningkatkan peran lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), baik untuk melanjutkan sekolah maupun berwirausaha untuk masa depan pembangunan.
Terkait pengembangan pendidikan pada SMK, saat ini banyak kurikulum SMK yang memperbesar bobot SKS dalam belajar, dari pelaku industri maupun praktisi industri dan kewirausahaan.
Pihak sekolah memfasilitasi siswa SMK untuk belajar berwirausaha dengan melibatkan para pelaku usaha maupun industri, seperti SMK Negeri 1 Kota Banda Aceh.
Agar lulusan dapat tampil cakap, mandiri dalam bekerja, SMK Negeri 1 Kota Banda Aceh ini banyak memberikan ruang kepada industri maupun perkantoran untuk memberikan pelatihan kepada siswanya.
Pendidikan SMK Disiapkan untuk Cakap Bekerja
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Alhudri, melalui Kabid Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Dinas Pendidikan Aceh, Asbaruddin menyebutkan, menurut UU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) No 20 Tahun 2003, pendidikan SMK disiapkan unktuk bekerja di industri atau membuka usaha.
Maka dari itu, Dinas Pendidikan Aceh menekankan kurikukum SMK, bagaimana agar tamatan SMK dapat menguasai bidang keahliannya sehingga dapat bekerja atau berwirausaha. Hal tersebut, kata Asbar, agar lulusan sejalan dengan kebutuhan dunia kerja.
“Kurikukum SMK menekankan pada bagaimana tamatan dapat menguasai program keahliannya sehingga dapat bekerja atau berwirausaha,” sebutnya.
Oleh karena itu, Dinas penddikan Aceh melalui Cabang Dinas harus melakukan link and match yakni penyesuain kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan potensi SDA wilayah.
Ditekankan 6 Kompetensi
Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Kota Banda Aceh, Nurleila, kepada Waspadaaceh.com, Senin (18/4/2022) menyebutkan sekolahnya sendiri menekankan pada enam kompetensi keahlian.
Di antara kompetensi tersebut terdiri akuntansi dan keuangan lembaga, otomatisasi dan tata kelola perkantoran, bisnis daring dan pemasaran, usaha perjalanan wisata, desain grafis, serta teknik komputer dan jaringan.
“Para siswa ditekankan menguasai salah satu dari bidang itu. Misal pada kompetensi bisnis daring dan pemasaran, siswa dituntut untuk mempersiapkan produk, mempromosikan, serta berkomunikasi dengan pelanggan dan membuat laporan penjualan,” jelasnya.
Dia menambahkan pada bidang lain, seperti kompetensi komputer dan jaringan, siswa difokuskan bagaimana mereka bisa mengaplikasikan terutama pemasangan sitem jaringan pada komputer.
“Begitu juga dengan desain grafis, siswa kita sudah mulai memanfaatkan peluang tersebut sebagai bisnis,” tuturnya.
Undang Pemateri dari Pihak Industri
Strategi dari SMK Negeri 1 Kota Banda Aceh, agar tamatan punya daya saing untuk bekerja, selalu melakukan pembinaan pada siswa, baik secara teori maupun praktik.
“Kita mengundang tamu dari industri untuk mengajar di sini,” sebutnya.
Hal itu bertujuan agar siswa bisa melakukan praktik dan bertanya langsung kepada pihak dunia usaha terkait teknis kerja di lapangan.
Di samping itu, pihaknya bukan hanya menginginkan para alumni terserap di dunia kerja, namun yang terpenting bisa menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat lain.
“Kita berharap anak-anak bisa mandiri dalam bekerja, bukan hanya sekedar terserap di dunia kerja namun bisa menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat yang lain,” tutupnya. (Adv)