Jumat, September 20, 2024
BerandaAcehEdukasi Kesehatan Mulut bagi Anak Difabel, USK Beri Inovasi Alat Bantu Sikat...

Edukasi Kesehatan Mulut bagi Anak Difabel, USK Beri Inovasi Alat Bantu Sikat Gigi “Abasigoe”

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Anak-anak berkebutuhan khusus memiliki risiko tinggi mengalami masalah kesehatan mulut akibat kondisi fisik dan penyakit yang mereka alami.

Oleh karena itu, pendampingan dan edukasi bagi orang tua sangat penting untuk menjaga kebersihan rongga mulut anak-anak tersebut, kata drg. Yuli Fatzia Ossa, Sp. PM, Ketua Tim Pengabdian dari Fakultas Kedokteran Gigi dan Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK), Rabu (14/8/2024).

Yuli menjelaskan menurut data dari Laporan Riset Kesehatan Dasar Provinsi Aceh di tahun 2018, jumlah proporsi disabilitas pada anak usia 5-17 tahun sebesar 11.084. Anak-anak berkebutuhan khusus mimiliki risiko tinggi untuk tejadi permasalah pada rongga mulut mereka.

Yuli melanjutkan, hal ini bisa disebabkan karena kondisi penyakit yang anak-anak ini alami dan juga keterbatasan fisik mereka yang menjadi hambatan dalam menjaga keshatan rongga mulut mandiri di rumah.

Tim dosen USK berkolaborasi dengan Yayasan Sahabat Difabel Aceh (Yasda) menggelar pengabdian masyarakat yang fokus pada peningkatan kesehatan rongga mulut anak-anak berkebutuhan khusus di Gampong Meunasah Papeun, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar yang berlangsung sejak Bulan Juni – Agustus 2024.

Kegiatan ini dilakukan melalui beberapa kunjungan. Pada kunjungan pertama, tim memberikan edukasi kepada para orang tua dan pengasuh mengenai pentingnya perawatan kesehatan mulut, serta melakukan pemeriksaan awal kondisi mulut anak-anak.

Kunjungan berikutnya diisi dengan pendampingan langsung, di mana tim mengajarkan orang tua cara membantu anak-anak menjaga kebersihan mulut mereka. Untuk anak-anak dengan keterbatasan motorik, tim memperkenalkan alat bantu sikat gigi inovatif yang disebut “Abasigoe,” yang dirancang khusus agar anak-anak bisa menggenggam dan menggunakan sikat gigi sendiri.

“Abasigoe” sebagai salah satu upaya untuk melatih anak-anak yang mengalami keterbatasan motorik agar dapat menggenggam sendiri alat sikat gigi mereka, sehingga diharapkan upaya ini membantu anak-anak untuk selalu menjaga kebersihan rongga mulut mereka,” jelasnya.

Selain itu, tim juga memberikan pendampingan khusus untuk mencegah luka decubitus, terutama pada anak-anak dengan Cerebral Palsy yang memiliki keterbatasan gerak.

Yuli juga mengatakan program ini merupakan bagian dari tridarma perguruan tinggi dan didukung oleh hibah dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) USK tahun 2024, dengan harapan dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak difabel di Aceh. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER