Banda Aceh (Waspada Aceh) – Dalam rangka menyelaraskan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Aceh 2017-2022 dengan rencana strategis, Dinas Pendidikan Aceh melakukan pengembangan kurikulum, bahan ajar dan model yang berorientasi pada pengembangan kurikulum di SMU berkarakter kearifan lokal.
“Hal ini merupakan wujud dan pengaplikasian Dinas Pendidikan Aceh dalam menerjemahkan program Aceh Carong yang merupakan salah satu program prioritas Pemerintah Aceh,” kata Kadis Pendidikan Aceh, Rachmat Fitri, Jumat (11/10/2019).
Lebih lanjut dia memaparkan, banyak program dan kegiatan yang telah dilakukan Dinas Pendidikan Aceh untuk meningkatkan kualitas dunia pendidikan di Aceh. Misalnya, kata dia, dalam hal peningkatan kapasitas tenaga pendidiknya (guru).
“Kita ingin sumber daya dan kapasitas tenaga pendidik di Aceh semakin meningkat sehingga memiliki daya saing yang mumpuni. Untuk itu, kita memberikan sertifikasi kepada para guru sebagai salah satu indikator bagi peningkatan kualitas dan kapasitas guru,” terangnya.
Bukan hanya itu saja, lanjut dia, pihaknya juga melakukan berbagai macam pelatihan peningkatan kapasitas bagi para guru.
“Program dan kegiatan pelatihan bagi para guru adalah bentuk dukungan Pemerintah Aceh bagi peningkatan kapasitas tenaga pendidik,” jelas Rachmat.
Selanjutnya, sambungnya, Dinas Pendidikan Aceh juga tidak lupa terhadap pelayanan terhadap peserta didiknya. Sebab, kata Rachmat, tenaga pendidik dan peserta didik merupakan dua instrumen yang tidak boleh diabaikan.
“Dinas Pendidikan Aceh melakukan penataan dan pembenahan fasilitas sarana pendukung bagi siswa-siswi dan guru di sekolah,” kata dia.
Semua program dan kegiatan yang dilakukan Dinas Pendidikan Aceh, lanjutnya, harus diorientasikan pada peningkatan kualitas pendidikan di Aceh.
“Kita ingin membangun masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing di tingkat nasional dan regional,” sebutnya.
Dari apa yang telah dilakukan Disdik Aceh khususnya terhadap peningkatan kualitas tenaga pendidik, sebut Rachmat, sepanjang tahun 2019 berhasil menjadikan 30 orang guru di Aceh menjadi juara pada berbagai event kependidikan.
“Berdasarkan catatan kita tidak kurang 30 orang guru di Aceh telah menjadi juara di berbagai event kependidikan di tingkat nasional. Misalnya, bulan Juni lalu kontingen Aceh berhasil meraih enam gelar juara pada event Apresiasi GTK PAUD dan Dikmas Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional yang digelar di Kepulauan Bangka Belitung,” ungkap Rachmat.
Sambung Rachmat, baru-baru ini Aceh juga meraih juara 1 nasional tenaga laboratorium SMK.
“Prestasi itu diraih Arizuanda, laboran SMK 1 Banda Aceh yang berhasil meraih juara I Tenaga Laboran Berprestasi pada ajang penilaian Tenaga Kependidikan Berprestasi Nasional Tahun 2019 oleh Kementerian Pendidikan RI,” ucap dia.
Kadisdik Aceh berharap berbagai macam raihan dan torehan prestasi itu menjadi pendongkrak, serta menjadi pemicu bagi peningkatan kualitas pendidikan di Aceh. (Ria/i)