Banda Aceh (Waspada Aceh) – Ketua Komisi 5 Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh, Reza Fahlevi Kirani, bersama 9 fraksi DPR Aceh tidak sepakat terkait penggunakan Dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) untuk membiayai infrastruktur Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Aceh.
Reza Fahlevi Kirani menilai keputusan tersebut tidak bijaksana, meskipun mengapresiasi semangat Aceh sebagai tuan rumah PON.
“Aceh sangat bersemangat menyelenggarakan PON, namun tidak seharusnya dengan menghabiskan APBA. PON adalah event nasional yang harus mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat tanpa harus mengorbankan anggaran daerah,” kata Reza Fahlevi Kirani.
Hal itu disampaikan saat menjadi narasumber pada kegiatan bertajuk
PON XXI Aceh – Sumut 2024 Siapkah Kita ?
digelar oleh Aceh Resource and Developmen di Moorden Cafe, Pango Banda Aceh, Selasa (17/10/2023).
Lanjutnya, protes ini disampaikan seiring dengan ketidaksetujuan yang sama dari 9 fraksi DPR Aceh terkait rencana menggunakan APBA untuk pembangunan stadion dan sarana PON.
Reza juga mengungkapkan kekecewaan atas janji pemerintah pusat yang tidak terealisasi, membuat Aceh hanya menerima rehab bangunan daripada pembangunan baru.
“Sembilan fraksi merekomendasikan dan sepakat bahwa PON dananya tidak diambil dari APBA, untuk pelatda silahkan diambil, untuk infrastruktur PON, tidak,” jelasnya.
Reza Fahlevi Kirani juga menyoroti keterlibatan yang minim dari PB PON dan kurangnya dukungan politisi Aceh di DPR RI dalam menghadapi situasi ini. Dia menekankan pentingnya komitmen, lobi, dan perencanaan yang matang menghadapi persiapan PON Aceh-Sumut.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap kesiapan Aceh sebagai tuan rumah PON 2024 mengingat kondisi politik dan ekonomi yang tidak stabil.
“Ini terjadi karena kurangnya lobby. Tidak mampu meyakinkan pemerintah pusat untuk pembangunan di Aceh,” jelasnya.(*)