Banda Aceh (Waspada Aceh) – Sektor ekonomi kreatif dinilai memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Aceh.
Menyusul pembentukan Kementerian Ekonomi Kreatif di tingkat nasional, sejumlah pihak berharap hadirnya lembaga khusus di daerah dapat mempercepat pengembangan sektor ini secara terstruktur.
Budayawan sekaligus pelaku ekonomi kreatif Aceh, Davi Abdullah, mengatakan saat ini diperlukan langkah konkret dari Pemerintah Aceh untuk menyambut momentum tersebut. Salah satunya dengan membentuk Badan Pengembangan Ekonomi Kreatif Aceh sebagai mitra strategis pemerintah pusat di daerah.
“Dengan adanya lembaga khusus, ruang bagi pelaku kreatif lokal akan semakin terbuka. Kami telah menyiapkan sejumlah konsep pengembangan, termasuk pelatihan untuk mahasiswa dan pemuda di bidang konten kreator dan perfilman,” ujar Davi yang juga film maker ini, Selasa (8/4/2025).
Davi menilai subsektor digital seperti konten dan film memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Aceh. Selain tingginya minat generasi muda, kekayaan budaya dan keindahan alam Aceh juga menjadi sumber inspirasi yang kuat.
Menurutnya, kehadiran Teuku Riefky Harsya sebagai Menteri Ekonomi Kreatif, yang juga merupakan putra Aceh, merupakan peluang strategis yang harus dimanfaatkan.
“Kami ingin pemerintah daerah segera menyiapkan tim atau unit khusus yang dapat menyambut rencana kementerian dalam membentuk badan representatif di Aceh. Ini juga menjadi bentuk kesiapan daerah dalam mendukung visi nasional pengembangan ekonomi kreatif,” kata Davi.
Kunjungan Staf Khusus Menteri Ekonomi Kreatif ke Aceh beberapa waktu lalu turut memperkuat harapan akan adanya dukungan kebijakan dan infrastruktur dari pemerintah pusat.
Dengan sinergi antara pemerintah, pelaku industri, dan komunitas kreatif lokal, Davi meyakini Aceh dapat berkembang menjadi salah satu pusat ekonomi kreatif di Indonesia. (*)