Banda Aceh (Waspada Aceh) – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh bersama Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Aceh menggelar rangkaian kegiatan strategis guna memperkuat kapasitas dan mengatasi hambatan realisasi proyek investasi menjelang perhelatan Aceh Global Sustainable Investment Dialogue (AGASID) 2025.
Rangkaian kegiatan ini mencakup Capacity Building Bootcamp on Feasibility Study Report pada 23–24 Juni 2025 di Banda Aceh, serta Focus Group Discussion (FGD) Debottlenecking of Aceh’s Strategic Investment Project pada 26 Juni 2025 di Kota Sabang.
Kepala BI Aceh, Agus Chusaini, menekankan bahwa kegiatan ini penting untuk memastikan kesiapan teknis dan dokumen proyek strategis yang layak dan akuntabel demi menarik investor. “Ini akan menjadi katalis percepatan investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi Aceh yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Agus saat pembukaan kegiatan.
Delapan kabupaten/kota terlibat dalam pelatihan penyusunan studi kelayakan, antara lain Banda Aceh, Sabang, Langsa, Aceh Besar, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Tengah, dan Bener Meriah.
Plh. Kepala DPMPTSP Aceh, Rahmadhani, , mengatakan bahwa keberadaan dokumen feasibility study yang andal dan terukur menjadi krusial di tengah persaingan antar daerah.
“Investor kini lebih selektif. Proyek harus memenuhi aspek finansial, sosial, dan lingkungan yang terukur agar bisa dilirik pasar,” ujarnya.
Pada FGD di Sabang, para pemangku kepentingan membahas hambatan utama dalam realisasi investasi dan menyusun langkah strategis percepatan. Empat proyek andalan Sabang dibahas, yakni Gapang Resort & Dive Center, Sabang Hill Hotel, Sabang One Stop Service Hospital, dan Bango Innovation (BINO) Park.
Seluruhnya telah memiliki studi kelayakan namun masih butuh penguatan dari para ahli.
“Hilirisasi sumber daya alam Aceh bukan lagi jargon. Ini keniscayaan untuk menciptakan nilai tambah dan efek berganda bagi perekonomian,” tegas Rahmadhani.
Sejumlah akademisi dan praktisi turut hadir sebagai narasumber, termasuk Prof. Dr. Faisal, Prof. Dr. Willy Abdillah, Dr. Fairuzzabadi, Dr. A. Sakir, Dr. Meitri Hening Chrisna Daluarti, dan Syarifah Rahmawati.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya konkret DPMPTSP Aceh dan BI dalam mendorong investasi berkualitas yang berdampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat Aceh. (*)