Banda Aceh (Waspada Aceh) – Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Kominsa) Aceh, Edi Yandra, menyampaikan bahwa pihaknya tengah menyiapkan berbagai langkah strategis dalam menghadapi pesatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), terutama dalam upaya menangkal penyebaran informasi hoaks di ruang digital.
Hal itu disampaikan Edi Yandra usai melakukan pertemuan dengan Pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Aceh, di Kantor Kominsa Aceh, Senin (27/10/2025).
“Di tengah perkembangan AI, kita perlu bersama-sama, termasuk media mainstream, untuk mengambil langkah konkret. Baru-baru ini juga kita laksanakan kerja sama dengan UNESCO, ada pelatihan AI yang diberikan khususnya bagi aparatur pemerintah,” ujar Edi Yandra.
Menurutnya, pelatihan tersebut bertujuan agar para aparatur memahami cara mengoperasikan aplikasi berbasis AI secara tepat, sekaligus mampu mengidentifikasi dan mengantisipasi penyebaran berita palsu atau manipulatif.
“Dengan kecanggihan AI, hoaks bisa dibuat dengan sangat meyakinkan, baik dalam bentuk teks maupun video. Karena itu, kita perlu meningkatkan kapasitas aparatur agar mampu mengantisipasi dan segera memproteksi jika muncul informasi yang menyesatkan,” tambahnya.
Edi juga menjelaskan, ke depan Kominsa Aceh akan memperluas program literasi AI kepada masyarakat umum, termasuk pelatihan bagi aparatur pemerintah di tingkat kabupaten/kota hingga ke gampong.
“Tujuannya agar masyarakat memahami bagaimana teknologi AI ini bekerja, dan tidak mudah terpengaruh oleh konten yang dibuat untuk menyesatkan opini publik,” katanya.
Dalam pertemuan tersebut, Kadis Kominsa Aceh turut didampingi oleh Sekretaris Dinas Kominsa, Fauza Morisan, serta Kepala Bidang Pengelolaan Komunikasi Publik, Al Fajrian. Sementara dari SMSI Aceh, turut hadir Ketua SMSI Aceh, Aldin NL, Sekjen SMSI Aceh Muhazir Juli, Bendahara Sulaiman dan anggota SMSI lainnya. (*)



