Senin, November 25, 2024
spot_img
BerandaDisbudpar AcehDisbudpar Aceh Bantu Promosikan Event Jelang Hari Saman Sedunia

Disbudpar Aceh Bantu Promosikan Event Jelang Hari Saman Sedunia

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, ikut membantu mempromosikan beberapa event untuk memperingatai Hari Saman Sedunia yang jatuh pada 24 November 2021.

Kabid Bahasa dan Seni Disbudpar Aceh, Nurlaila Hamjah, menjawab pertanyaan Waspadaaceh.com, Sabtu (6/11/2021) mengatakan, pada tahun 2021 ini belum ada agenda dari Disbudpar Aceh untuk menggelar event terkait Hari Saman Sedunia, mengingat masih dalam kondisi pandemi COVID-19.

Namun demikian, ucap Nurlaila, ada beberapa rangkaian kegiatan pada peringatan Hari Saman dari komunitas Duta Saman Institut (DSI) yang juga bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Adapun jenis kegiatannya, ucap Nurlaila, adanya pelaksanaan ToT (Training of Trainer) saman, pembukaan pelatihan saman massal, peluncuran buku dan video pelatihan panduan tari saman serta peluncuran jejaring pelatih saman seluruh Indonesia.

Kabid Bahasa dan Seni Disbudpar Aceh, Nurlaila Hamjah. (Foto/Ist)

Untuk beragam kegiatan tersebut, lanjut Nurlaila, Disbudpar Aceh ikut mendukung promosi terkait kesenian saman dalam bentuk publikasi.”Dari kita kegiatannya dalam bentuk publikasi,” tutupnya.

Sebelumnya pada 24 November 2011, Tari Saman dari Kabupaten Gayo Lues, Aceh, telah diakui oleh UNESCO sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda Dunia.

Kemudian, pada tanggal 25 September 2014, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menyerahkan duplikat sertifikat dari UNESCO untuk Tari Saman kepada Gubenur Aceh.

Selanjutnya, pada tahun itu juga dilaksanakan pagelaran tari saman yang diikuti 5.005 penari untuk membuktikan bahwa tari saman sangat mengakar di Kabupaten Gayo Lues. Pihak penyelenggara merekrut siswa SMP/MTs, SMA/SMK, MA dan pemuda-pemuda dari seluruh kampung pelosok desa untuk melaksanakan event tersebut.

Pagelaran kedua, kembali tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) karena dimeriahkan penari terbanyak, yaitu 10.001 penari, dipusatkan di Stadion Seribu Bukit Kota Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues, pada tahun 2017 lalu. (Kia Rukiah)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER