Medan (Waspada Aceh) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) memperkirakan adanya lonjakan angka kelahiran sebesar 30 persen di Sumut akibat pemberlakuan stay at home pada awal pandemi COVID-19 merebak. Lonjakan ini mendorong pada peningkatan jumlah penduduk.
Pada awal pandemi COVID-19 mulai menyebar ke Sumut, salah satunya di ibukota provinsi, yakni Medan, sekitar medio Maret 2020 lalu, masyarakat mulai menerapkan stay at home. Begitu pun, hampir semua kabupaten/kota di Sumut mendeteksi terjadinya kasus COVID-19.
Kampanye 3M yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak atau menjauhi kerumunan digalakan. Termasuk imbauan untuk Work From Home (WFH) dan Stay at Home untuk menekan potensi penularan virus. Semua aktifitas kantor pemerintahan juga sempat WFH, diawal penyebaran kasus ini.
Namun kini, memasuki adaptasi kebiasaan baru atau new normal, pelan-pelan semua aktifitas dimulai lagi meski dengan pembatasan dan larangan berkerumun tetap dijalankan. Di tengah pelaksanaan WFH dan stay at home di awal pandemi lalu, ternyata berdampak pada peningkatan angka kelahiran di Sumut.
Sekretaris Dinkes Sumut dr Aris Yudhariansyah kepada waspadaaceh.com, Selasa (3/11/2020), membenarkan, pihaknya memprediksi terjadi lonjakan 30 persen jumlah kelahiran di Sumut.
“Benar, lonjakan 30% dari angka kelahiran rata-rata per tahunnya di Provinsi Sumut. Lonjakan ini ya, salah satunya karena saat awal pandemi itu kan aktifitas warga semua dilakukan dari rumah atau stay at home,” kata dr Aris yang juga Jubir Satgas Penanganan COVID-19 Sumut ini.
Mantan Kadis Kesehatan Kabupaten Asahan ini menilai wajar karena aktifitas banyak dilakukan di rumah seperti WFH. Diperkirkan lonjakan angka kelahiran ini akan terjadi pada bulan Desember nanti.
Sebelumnya, untuk penanganan ledakan kelahiran di Sumut pada Desember 2020 nanti, Pemprov Sumut menyiapkan rumah sakit yang khusus untuk penanganan kelahiran, dan perawatan ibu dan anak.
Kadis Kesehatan Sumut dr Alwi Mujahit Hasibuan mengatakan lonjakan ini tidak hanya terjadi di Sumut saja namun secara nasional. “Tidak saja di Sumut, tapi secara nasional terjadi peningkatan ibu hamil, kenaikannya sekitar 30 persen,” kata Alwi.
Sekretaris Daerah Provinsi Sumut, R Sabrina pada Senin (2/11/2020), meninjau kesiapan RSU Haji Medan, di kawasan Pancing, Jalan Rumah Sakit, Percut Sei Tuan, Deli Serdang, untuk penanganan kelahiran. Selain itu, rumah sakit itu juga diprioritaskan untuk penanganan COVID-19 ibu dan anak.
Sabrina mengatakan, ide RSU Haji Medan milik Pemprov Sumut itu sebagai rumah sakit penanganan ibu dan anak, adalah datang dari Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi.
Hingga kini, RSU Haji Medan sedang tahap merenovasi ruangan untuk penanganan ibu dan anak, kondisinya telah mencapai 85 persen. Diperkirakan mampu beroperasi pertengahan November 2020. (sulaiman achmad)