Sabtu, Agustus 16, 2025
spot_img
BerandaInternasionalDilanda Gelombang Protes Warganya, Presiden Trump Minta Iran - Israel Gencatan Senjata

Dilanda Gelombang Protes Warganya, Presiden Trump Minta Iran – Israel Gencatan Senjata

Jakarta (Waspada Aceh) – Keputusan Trump menyerang Iran memicu gelombang protes di AS. Warga menilai aksi militer AS justru membahayakan dan melanggar janji kampanye damai.

Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan kondisi Amerika Serikat setelah Trump mengklaim telah menyerang tiga situs yang disebutnya sebagai pusat nuklir Iran.

Tapi bukannya mendapat pujian atau dukungan dari warganya, warga Amerika Serikat justru beramai-ramai turun ke jalan menunjukkan kemarahannya atas ikut campurnya militer AS terhadap konflik Iran – Israel.

“Selamat pagi, San Diego. Amerika sedang marah, kawan. Ini Waterfront Park di gedung daerah di San Diego, California,” kata seorang pria yang memperlihatkan warga Amerika turun ke jalan memprotes kebijakan Trump.

Di tengah perang Israel-Iran yang kian memanas, AS telah ikut campur dengan membombardir beberapa lokasi yang disebut Trump sebagai situs nuklir Iran.

Gencatan Senjata

Setelah turut mengebom Iran, yang dibalas Iran dengan mengebom pangkalan militer AS di Timur Tengah, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kemudian secara sepihak mengumumkan gencatan senjata “lengkap dan total” antara Israel dan Iran.

Melalui media sosial, Trump mengatakan gencatan senjata akan dimulai “kira-kira enam jam dari sekarang” setelah kedua negara “menghentikan” operasi militer mereka.

Trump juga mengatakan bahwa “pada jam ke-24” perang akan resmi berakhir.

“Dengan asumsi bahwa semuanya berjalan sebagaimana mestinya, yang pasti akan terjadi, saya ingin mengucapkan selamat kepada kedua negara,” kata Trump seperti dikutip dari BBC.

Sejauh ini, Israel dan Iran belum mengonfirmasi bahwa gencatan senjata telah tercapai.

Sebelum Trump mengemukakan soal gencatan senjata, media pemerintah Iran mengumumkan gempuran “yang perkasa dan penuh kemenangan” ke pangkalan militer AS di Irak dan Qatar guna menanggapi serangan AS ke sejumlah fasilitas nuklir Iran.

Rudal Iran dilaporkan menargetkan pangkalan militer AS di Qatar, Al-Udeid, pada Senin malam (24/6/2025), waktu setempat.

Dilansir Al-Arabiya News, Qatar mengecam serangan tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya berhak untuk merespons secara langsung dan sesuai dengan hukum internasional setelah Iran menargetkan pangkalan militer AS al-Udeid di Doha.

Pemerintah Doha menyebutkan tidak ada korban jiwa akibat serangan tersebut.
Suara ledakan terdengar di ibu kota Qatar, Doha, menurut saksi mata kepada Reuters pada hari Senin, menyusul ancaman dari Teheran untuk membalas serangan AS ke wilayahnya. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER