Aceh Utara (Waspada Aceh) – Hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang selama dua hari, sejak sejak Sabtu (26/2/2022) hingga Minggu siang (27/2/2022), menyebabkan lima kecamatan di Kabupaten Aceh Utara tergenang banjir. Banjir terjadi selain karena guyuran hujan lebat, juga akibat meluapnya krueng Peutoe, Pirak dan Keureutoe.
Lima kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Matangkuli, Pirak Timu, Tanah Luas, Lhoksukon dan Langkahan. Ketinggian air di pemukiman penduduk bervariasi antara 50-80 sentimeter. Sejumlah warga yang berada di kawasan daerah aliran sungai (DAS) terpaksa harus mengungsi.
Pengamatan Waspadaaceh.com di lokasi, selain merendam ratusan rumah warga, banjir tersebut juga merendam jalan lintas kecamatan, di antaranya Jalan Lintas Kecamatan Lhoksukon –Cot Girek dan jalan Lintas Kecamatan Matangkuli- Pirak Timur. Air di atas badan jalan berkisar antaranya 30 sentimeter hingga 50 sentimeter, sehingga pengendara yang melintas mengalami kesulitan.
Kepala Badan Pelaksana (Kalaksa) BPBD Aceh Utara, Asnawi menyebutkan, terkait data jumlah desa yang terendam banjir di lima kecamatan masih dilakukan pendataan dan berkoordinasi dengan pihak Muspika atau pihak kepala desa setempat.
“Sejak tadi malam, telah siagakan petugas di sejumlah lokasi untuk memantau perkembangan air. Namun sejauh ini belum ada laporan korban jiwa, hanya sebagian warga yang mengungsi sementara karena khawatir air akan naik,“ kata Asnawi didampingi Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Mulyadi.
Menurutnya, jika intensitas hujan masih tinggi, maka warga yang berada di kawasan daerah aliran sungai (DAS) terpaksa harus mengungsi, mengingat ketinggian air terus naik. Karena, kata dia, rata-rata rumah warga di kawasan tersebut berada di dataran rendah.
“Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap siaga, karena sebagaimana prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) cuaca ekstrim disertai hujan lebat akan terus terjadi untuk beberapa hari kedepan,” terangnya. (Syaiful).