Banda Aceh (Waspada Aceh) – Wakil Bendahara DPD I Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Aceh, Putri Nofriza, menjadi narasumber dalam kegiatan bertema “Era Digital, Kearifan Lokal, dan Semangat Sumpah Pemuda” di Universitas Abulyatama Aceh, Selasa (28/10/2025).
Kegiatan tersebut dilaksanakan bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97, yang menjadi momentum refleksi bagi generasi muda untuk memperkuat semangat kebangsaan di tengah kemajuan zaman.
Dalam pemaparannya yang berjudul “Menguatkan Identitas Bangsa di Tengah Perkembangan Teknologi”, mantan Komisioner KPI Aceh tersebut mengajak mahasiswa untuk menjadikan kemajuan teknologi digital sebagai sarana memperkuat jati diri bangsa, bukan ancaman bagi nilai-nilai budaya.
“Era digital memberi kemudahan dalam akses informasi, interaksi, dan inovasi. Namun di sisi lain, juga menghadirkan tantangan seperti degradasi budaya, disinformasi, dan ketergantungan digital,” ujar Putri.
Lebih lanjut, Putri menekankan bahwa kearifan lokal merupakan akar budaya bangsa yang harus terus dijaga dan dikembangkan agar tetap relevan di tengah perkembangan zaman.
“Nilai-nilai lokal seperti gotong royong, sopan santun, dan solidaritas harus kita angkat melalui media digital. Pemuda punya peran penting dalam menyebarkan pesan-pesan budaya melalui konten kreatif seperti film, podcast, dan media sosial,” jelasnya.
Sejalan dengan itu, Putri juga menegaskan bahwa semangat Sumpah Pemuda 1928 masih sangat relevan di era globalisasi digital saat ini.
“Semangat persatuan harus diterjemahkan menjadi kolaborasi lintas daerah dan budaya. Pemuda Indonesia harus menjadi jembatan yang menghubungkan teknologi dengan nilai-nilai luhur bangsa,” katanya.
Sebagai penutup, Putri Nofriza mengajak para mahasiswa untuk tidak melihat era digital sebagai ancaman, melainkan peluang besar untuk memperkuat identitas nasional.
“Dengan semangat Sumpah Pemuda dan penguatan kearifan lokal, kita bisa menjadi pelopor kemajuan yang berakar pada nilai-nilai budaya bangsa,” tutupnya. (*)



