Sabtu, Desember 6, 2025
spot_img
BerandaAcehDesa Rantau Panjang Karang Baru Aceh Tamiang Butuh Lebih Banyak Bantuan

Desa Rantau Panjang Karang Baru Aceh Tamiang Butuh Lebih Banyak Bantuan

Aceh Tamiang (Waspada Aceh) – Apa yang disampaikan pejabat belum tentu sama dengan kondisi di lapangan. Korban banjir dan longsor di Aceh Tamiang, misalnya, meskipun beberapa akses jalan utama sudah terbuka, namun banyak yang masih belum tersentuh bantuan atau hanya menerima secara terbatas.

Warga di Desa Rantau Panjang, Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang, adalah salah satu yang masih menghadapi situasi memprihatinkan. Waspada mendapat kiriman foto-foto kondisi paska bencana yang menunjukkan keadaan wilayah dan warga yang masih membutuhkan bantuan mendesak.

Informasi yang diterima dari masyarakat setempat menyebutkan bahwa hingga saat ini bantuan belum merata dan sebagian besar wilayah pedalaman belum menerima distribusi bantuan sama sekali.

Menurut warga, hanya satu dua titik yang mendapat bantuan terbatas. Sementara desa-desa yang jaraknya hanya 3 hingga 4 kilometer dari pusat kecamatan pun masih minim suplai logistik. Persediaan pangan di beberapa rumah hanya mampu bertahan dua hingga tiga hari ke depan.

“Kalau di desa yang dekat saja masih kekurangan, kami tidak bisa bayangkan bagaimana kondisi masyarakat yang lebih ke dalam. Banyak daerah yang masih terisolir total,” ujar seorang warga Rantau Panjang.

Akses menuju beberapa dusun memang masih sulit. Endapan lumpur tebal, pohon tumbang, hingga puing-puing bangunan yang hancur akibat banjir menyulitkan kendaraan masuk. Warga menegaskan bahwa alat berat sangat dibutuhkan segera untuk membuka jalur dan membersihkan material lumpur.

Kondisi ini sejalan dengan data terbaru BPBD Aceh Tamiang pada Jumat (5/12/2025) yang menyatakan bahwa di Kecamatan Karang Baru, termasuk sekitar Desa Rantau Panjang, akses ke beberapa lokasi masih sulit dijangkau dan hanya bisa melalui jalan kampung atau rumah warga dalam beberapa kasus.

Sampai saat ini, bencana hidrometeorologi akibat siklon tropis Senyar pada November 2025 telah menyebabkan dampak parah di Aceh Tamiang, dengan 52 korban meninggal dunia akibat longsor dan banjir, sebagian belum teridentifikasi.

Meskipun BPBD dan berbagai pihak seperti TNI, Polri, relawan, serta PTPN IV telah melakukan upaya penyaluran bantuan seperti air bersih, sembako, dan tenaga medis, distribusi masih belum mencapai semua wilayah terisolir, termasuk beberapa bagian Desa Rantau Panjang.

Situasi ini menambah panjang daftar wilayah di Aceh Tamiang yang masih menunggu bantuan, terutama logistik dasar seperti makanan, air bersih, selimut, serta layanan medis.

Masyarakat berharap Pemerintah Aceh dan pemerintah pusat segera mengirimkan bantuan yang lebih merata dan memastikan akses ke daerah terisolir bisa dibuka dalam waktu dekat. Warga menegaskan bahwa waktu semakin kritis, dan setiap jam keterlambatan dapat memperburuk kondisi di lapangan. (b.01)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER