Jakarta (Waspada Aceh) – Gelombang demonstrasi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, kembali terjadi di Jakarta hingga Selasa hari ini (20/10/2020). Selain massa mahasiswa, aksi turun ke jalan juga dilakukan berbagai elemen buruh dan masyarakat.
Pengamatan Waspadaaceh.com hingga siang tadi, massa aksi unjuk rasa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) gagal mencapai Istana Kepresidenan Jakarta, sebagaimana mereka rencanakan sebelumnya. Pergerakan massa untuk mendekati istana, dihadang barikade kawat berduri dan ratusan aparat kemanan.
Para mahasiswa yang datang dari berbagai kampus, tampak berjalan dari arah Jalan Medan Merdeka Selatan. Mereka kemudian berhenti di kawasan Patung Arjunawiwaha atau Patung Kuda.
Tidak lama kemudian, massa yang menamakan diri Gerakan Soekarno Muda, juga datang ke sekitar Patung Kuda, dan menerobos barisan mahasiswa. Mereka kemudian membakar ban bekas di dekat barikade kawat berduri.
Melihat aksi ini, para demonstran dari BEM SI mulai merapatkan barisan dan tidak terpancing. Kedua kelompok demonstran ini kemudian melanjutkan aksinya di sekitar Patung Kuda.
“Demo ini akan terus berlangsung. Tidak dapat dipastikan sampai kapan. Semuanya sangat resah dengan UU Cipta Kerja yang telah dibuat ini,” kata salah seorang pendemo.
Dari pantauan, selain mahasiswa terlihat juga massa berkumpul di beberapa titik, berasal dari beberapa organisasi seperti Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI) hingga Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA).
Merasa Terganggu, Tapi Bisa Memaklumi
Aksi massa demonstrasi yang tak jarang memakai jalan dan membakar ban bekas, menyebabkan masyarakat sekitar merasa terganggu.
“Sangat menggangu banget jika kita ingin melintas ke arah istana negara. Harus muter jauh banget. Seharusnya jika ingin demo, serentak jangan beda-beda,” kata Asep, seorang penggendara sepeda motor, kepada Waspadaaceh.com.
Terlebih dengan adanya pengalihan arus akibat demo, juga mengganggu akses jalan masyarakat menuju Bundaran HI.
Warga lainnya Amirullah, 43, mengatakan, meski merasa terganggu dengan adanya demo, tapi dia masih bisa memaklumi. “Menunjukkan bahwa negara kita berdemokrasi, berarti mereka mempunyai tujuan menyampaikan suara rakyat Indonesia,” kata Amirullah.
“Tidak jadi masalah menimbulkan kemacetan. Dengan berlangsungnya demo UU Cipta Kerja ini, semoga memberikan jawaban dan kejelasan tentang UU Cipta Kerja,” kata Anit, warga Jakarta yang melintas di sekitar Istana Negara.
Tapi dia berharap demonstrasi para buruh dan mahasiswa itu tidak menimbulkan masalah atau hal-hal yang tidak diinginkan bersama.(agung/m)