Sabang (Waspada Aceh) – Tak harus menyelam untuk menikmati panorama bawah laut Pulau Rubiah. Wisatawan kini bisa merasakan sensasi melihat warna-warni terumbu karang dan ikan hias hanya dengan menaiki boat kaca atau perahu berlantai kaca yang tersedia di kawasan Iboih, Sabang.
Inovasi wisata ini menjadi solusi menarik bagi mereka yang tidak bisa atau enggan snorkeling. Dengan tarif mulai dari Rp300.000 hingga Rp1.250.000, wisatawan dapat menjelajahi perairan Pulau Rubiah sambil tetap berada di atas permukaan laut.
Setiap perahu berkapasitas maksimal 12 orang, dengan tarif dasar Rp300.000 untuk layanan antar jemput dari Dermaga Teupin Layee ke Pulau Rubiah. Sementara paket keliling Pulau Rubiah dikenakan biaya Rp400.000.
Boat ini dilengkapi lantai kaca yang memungkinkan penumpang menyaksikan keindahan alam bawah laut tanpa harus menyelam.
“Walaupun tidak bisa ikut snorkeling, sudah terbayar rasa penasaran lewat boat kaca. Ini cocok bagi ibu-ibu yang membawa anak kecil penasaran akan bawah laut Sabang. Saya sarankan coba wahana boat kaca,” ujar Novera, salah seorang wisatawan kepada Waspadaaceh.com, Minggu (29/6/2025).
Dalam setiap perahu terdapat dua pemandu. Berdasarkan pantauan, pemandu ini memainkan peran penting. Mereka mengetahui lokasi terbaik untuk menurunkan kaca pengamat, memperlambat laju perahu di spot-spot foto yang indah, serta siap mengantar dan menjemput wisatawan yang ingin singgah dan berenang di Pulau Rubiah.
Untuk keselamatan, seluruh penumpang diwajibkan memakai jaket pelampung selama perjalanan.
Pemerintah Kota (Pemkot) Sabang juga memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan wisata boat kaca. Selain sebagai alternatif aman bagi keluarga yang membawa anak kecil, wahana ini dinilai mampu memperkaya ragam pilihan wisata bahari Sabang.
Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kota Sabang, Junizar, mengatakan Pulau Rubiah merupakan salah satu destinasi unggulan yang terus diprioritaskan promosi dan pelestariannya.
“Pulau Rubiah menjadi ikon wisata bahari Sabang. Kami terus mendorong pengembangan wisata berkelanjutan di kawasan ini. Keindahan alam ini harus tetap terjaga untuk generasi mendatang,” ujar Junizar.
Ia juga menyoroti pentingnya menjaga keanekaragaman hayati kawasan tersebut. (*)
