Banda Aceh (Waspada Aceh) – Kepala Dinas Perternakan (Kadisnak) Aceh Zalsufran mengatakan, saat ini Provinsi Aceh sudah zero Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hewan ternak khususnya sapi.
Bahkan, Aceh menerima penghargaan Vaksinasi Terbaik Nasional untuk PMK, kata Zalsufran kepada tim Waspada Aceh di ruang kerjanya, kantor Dinas Peternakan Aceh di Banda Aceh, Senin (7/11/2022).
“36.000-47.000 kasus PMK tercatat saat saya mulai menjabat di sini (Distanak). Belum lama saya di sini dapat penghargaan vaksinasi terbaik nasional. 5 Juli saya masuk, kemudian 4 bulan saya di sini, kasus PMK menjadi zero kasus,” kata Zalsufran.
Zal menjelaskan, daerah kasus terbanyak saat PMK meluas di Aceh adalah Kabupaten Aceh Besar. Awal-awal PMK pintu masuknya melalui Aceh Tamiang. Penyebarannya ke Aceh melalui jalur tidak resmi.
“Awalnya Tamiang, pintu masuknya. Kasus terbesar itu di Aceh Besar. Penanganannya harus kordinasi. Kolaborasi yang hebat dari TNI/Polri, membuat kita bisa lebih cepat menyelesaikan kasus ini. Ketua Satgas pak Sekda,” ujarnya.
“Pejuang-pejuangnya itu dokter hewan, tenaga-tenaga kita di lapangan. Ini kerja keras mereka semua,” ujarnya.
Dia menuturkan, itu semua berkat terbangunnya komunikasi dan motivasi yang baik. Apalagi, semua pihak terlibat dalam penanganan kasus PMK.
“Ini berkat kerjasama dan kordinasi, kolaborasi yang baik dengan semua sektor. Jadi, ini semua kerja keras tim. Ini yang kita apresiasi,” jelasnya.
Zalsufran menuturkan, untuk penanganan PMK secara nasional ada di bawah BNPB. “Kalau kita di daerah, memang kordinasi yang terbangun baik dengan lintas sektor, ini salah satu kunci kita,” tegasnya.
Sedangkan terkait penghargaan vaksinasi terbaik, ketika itu diserahkan langsung oleh Menteri Pertanian di Jakarta yang diterima Sekda Aceh. (*)