Medan (Waspada Aceh) – Sedikitnya 19 hewan ternak di Sumatera Utara (Sumut) dinyatakan positif terkena Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) berdasarkan pemeriksaan sampel di Balai Veteriner Medan.
Laporan itu menyebutkan, 12 ekor berada di Kabupaten Deli Serdang dan 7 ekor lagi berada di Kabupaten Langkat.
“Namun masyarakat tak perlu panik menanggapi kondisi itu. Sebab 19 ternak itu kondisinya kian membaik dari penanganan yang kita lakukan,” kata Kadis Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut, Azhar Harahap kepada wartawan, Jumat (20/5/2022).
Azhar mengatakan, ada 1.013 ekor ternak sapi yang diduga (suspek) terkena wabah PMK. Namun, tidak satu pun dari jumlah tersebut yang mati.
Dia menuturkan semua ternak suspek PMK itu berada di 6 kabupaten/kota yakni Deli Serdang, Langkat, Medan, Binjai, Asahan, dan Batubara. Sedangkan di 27 kabupaten/kota lainnya di Sumut, sama sekali belum ada suspek.
“Kita lakukan penanggulangan 1.013 ekor ternak terindikasi (PMK) di Sumatera Utara. Alhamdulillah belum ada yang mati,” kata Azhar lagi, seraya menambahkan masyarakat tidak perlu panik.
Lebih lanjut Azhar mengatakan PMK bisa diobati. Kemudian mengutip pernyataan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, daging ternak yang terkena PMK, juga masih aman dikonsumsi, kecuali jeroan dan bagian lidah.
Dia menambahkan, Pemerintah Indonesia akan mendatangkan vaksin PMK dari luar negeri dan juga akan menciptakan vaksin dari dalam negeri untuk penanganan wabah PMK.
“Pemerintah Pusat lagi mengurus vaksinnya, pertama mendatangkan dari luar negeri dan kedua ciptakan vaksin dari dalam negeri,” ucap Azhar.
Sementara untuk Sumut sendiri, telah dibentuk Tim Pengendalian PMK. Beberapa tugasnya adalah mengawasi lalu lintas ternak yang masuk ke Sumut, melakukan penanganan, dan sosialisasi pencegahan dini PMK.
“Sesuai arahan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah, kita bentuk Tim Pengendalian PMK. Insyallah dengan kebersamaan kita semua, wabah ini bisa kita atasi bersama,” tegas Azhar.(sulaiman achmad)
