Banda Aceh (Waspada Aceh) – Meski pemerintah telah membuka keran ekspor (crude palm oil/CPO), namun masih belum mendongkrak harga tandan buah segar (TBS) sawit. Buktinya, harga TBS sawit di Aceh masih ada yang dihargai Rp1.700/Kg.
Seperti diketahui, pemerintah membuka kembali keran ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan bahan baku minyak goreng, mulai Senin (23/5/2022). Sebelumnya, pemerintah sempat melarang ekspor CPO selama beberapa bulan, hingga membuat pengusaha sawit menjerit.
Seiring sudah dicabutnya larangan ekspor, ternyata belum juga terdampak pada kenaikan harga TBS. Hingga kini, harga TBS di Aceh masih dibawah Rp2.000, ada juga Rp1.700/Kg.
Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Aceh, Sofyan Abdullah, kepada Waspadaaceh.com, Rabu (8/6/2022), menjelaskan, pembukaan keran ekspor belum terasa dampaknya di tingkat petani. Harga TBS masih dibawah Rp2.000, bahkan ada di beberapa daerah Aceh yang hanya dihargai Rp1.700/Kg.
“Rata-rata masih dibawah 2.000 rupiah, hanya di Aceh Utara harganya bisa di atas 2.100 rupiah. Di Subulussalam malah 1.700 rupiah, Nagan Raya juga 2.000 rupiah,” kata Sofyan.
Sofyan menjelaskan memang meski harga masih rendah, namun pabrik sudah mau menerima TBS. Kalau kemarin, waktu ekspor ditutup, pabrik menolak TBS dari petani.
“Memang enaknya sekarang, pabrik mau menerima. Kalau kemarin itu, meski ada buah tapi pabrik menolak. Kalau ekspor itu belum ada dampaknya ke kita. Tapi mungkin dalam beberapa minggu kedepan baru mulai nampak ada kenaikan harga TBS ya,” tegasnya. (sulaiman achmad)