Banda Aceh (Waspada Aceh) – Cut Masyitah Al Baeit, atlet taekwondo muda asal Aceh, kembali menorehkan prestasi.
Gadis berusia 13 tahun yang akrab disapa Unyak ini meraih medali emas di Kejuaraan Taekwondo Student Championship 2025 untuk kelas under 59 kg.
Kejuaraan bertajuk “Strength in Spirit, Excellent in Action” itu digelar di Gedung Taekwondo, Komplek Pidie Convention Center (PCC), Kabupaten Pidie yang berlangsung sejak 21 Januari – 2 Februari 2025.
Kejuaraan ini diikuti oleh peserta dari berbagai sekolah se-provinsi Aceh, dan menjadi ajang bergengsi bagi para atlet muda taekwondo untuk menunjukkan kemampuan mereka.
Unyak saat ini masih duduk di kelas dua SMP 4 Kota Banda Aceh. Ia mulai menekuni taekwondo sejak 2024 dan bergabung dengan Club Gi Exco.
Meski baru satu tahun berlatih, ia telah mengoleksi sejumlah prestasi, termasuk medali emas di Menpora Cup dan Taekwondo Championship Aceh Utara.
Keputusan Unyak menekuni taekwondo bukan tanpa alasan. Ia mengaku pernah menjadi korban perundungan. Dari situ, ia mulai belajar bela diri demi keamanan diri. Namun, lama-kelamaan, taekwondo bukan sekadar perlindungan, tetapi juga menjadi bagian dari hidupnya.
“Awalnya buat keamanan, tapi lama-lama jadi senang. Bisa menambah aktivitas dan prestasi,” ujar Unyak saat diwawancarai waspadaaceh.com, Rabu (5/2/2025).
Rutinitasnya sebagai atlet muda taklah mudah. Unyak berlatih tiga kali seminggu di klub, ditambah latihan mandiri di rumah. Kerja kerasnya selama ini berbuah manis.
“Setelah latihan keras, akhirnya usaha Unyak nggak sia-sia,” kata dia.
Namun, di balik perjuangannya, ada dukungan penuh dari kedua orang tuanya, Teuku Ayatullah Bani Baeit dan Riswati .
Bagi Unyak, dukungan orang tua adalah kunci utama dalam perjalanannya sebagai atlet. Mereka selalu berusaha memenuhi kebutuhan Unyak dalam berlatih dan bertanding, mulai dari biaya perjalanan, perlengkapan latihan, hingga keikutsertaan dalam berbagai kejuaraan.
“Tanpa dukungan bunda dan ayah, mungkin Unyak nggak bisa sampai di titik ini. Alhamdulillah, mereka selalu mendukung apa pun yang Unyak butuhkan untuk bertanding,” ujarnya.
Unyak juga mengungkapkan salah satu tantangan terbesar dalam kompetisi yakni mengontrol emosi. Menurutnya, mengelola emosi adalah kunci untuk meraih hasil terbaik dalam pertandingan.
“Kalau nggak bisa kontrol emosi, hasilnya bisa nggak maksimal,” ujar Unyak.
Tak ingin berpuas diri, Unyak punya banyak target ke depan. Ia berencana untuk turun di kelas under 55 kg dan mengikuti ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) serta Pekan Olahraga Aceh (PORA).
Di luar taekwondo, Unyak juga aktif dalam berbagai kegiatan olahraga seperti bersepeda, dan juga terlinat paskibra di skeolah
“Unyak bisa terus semangat, dan semakin giat latihan, Smsemoga bisa terus membanggakan orang tua” kata Unyak yang penuh semangat.
Dengan tekad dan kerja keras yang tak kenal lelah, Unyak berharap dapat terus menorehkan prestasi dan menjadi inspirasi bagi banyak orang. (*)