“Saat ombak pecah diujung pantai, butiran cahaya biru itu terlihat, lalu akan redup kembali saat plankton gonyaulux sp tersebut tidak tersentuh oleh air”
Pendar cahaya biru yang biasanya ditemukan di pantai saat malam hari muncul di Pantai Teupin Serkui, Sabang (5/11/2024).
Walaupun masih butiran, tidak sebanyak yang dapat ditemukan di laut Karibia dan Maladewa. Fenomena hadirnya butiran cahaya tersebut tetap seperti keajaiban jika dilihat dengan mata telanjang.
Fenomena ini biasa disebut dengan biolumenisensi yang disebabkan karena terdapat adanya plankton Gonyaulux Sp yang berada di tepian pantai. Cahaya birunya akan menyala saat deburan ombak mengenai pasir pantai yang terdapat planton tersebut.
āSaya biasanya hanya liat ada cahaya biru gini di Tiktok. Terkenalnya orang harus ke Maladewa dulu baru bisa lihat. Gak yangka bisa liat di Sabang. Walaupun, cuma butirannya aja,ā seru Gina Fakhrana, pengunjung yang menjadi saksi kejaiban tersebut di pantai Teupin Serkui Sabang.
Pendar cahaya biru ini awalnya ditemukan oleh tim Waspadaaceh.com yang sedang mengambil potret di sekitar pantai Teupin Serkui di malam hari.
Ketika itu, tanpa disangka terlihatlah kelap kelip biru yang tampak asing di antara pasir. Jika diperhatikan dengan seksama, saat ombak pecah diujung pantai, butiran cahaya biru itu terlihat. Lalu, akan redup kembali saat plankton Gonyaulux Sp tersebut tidak tersentuh oleh air.
Kejadian ini kerap disebut dengan biolumenisensi di mana spesies laut seperti bakteri, plankton, maupun beberapa binatang laut dapat memancarkan cahaya di air. Cahaya tersebut dapat berwarna biru kehijauan atau biru.
Di pantai Teupin Serkui, cahaya tidak terjadi di riak air lautan seperti yang ditemukan di pantai lainnya. Tetapi, memang masih dalam bentuk butiran yang dapat kita lihat dengan mata telanjang di Pantai Teupin Serkui.
Di mana saat plankton tersebut mulai memancarkan cahaya, maka baru bisa disebut dengan bioluminesensi.
Beruntunglah Gina dan Tsara, tim Waspadaaceh.com, dapat melihat fenomena alam ini, yang belum tentuĀ dapat terjadi lagi.
Biasanya fenomena biolumenisensi ini dapat kita lihat di ubur-ubur ataupun ikan di laut. Di mana mereka memancarkan cahaya untuk menghalau predator saat di malam hari.
Namun, berbeda dengan ubur- ubur dan ikan, fenomena yang terjadi di pantai ini disebabkan oleh adanya plankton Gonyaulux Sp yang memancarkan cahaya biru di Pantai Teupin Serkui, Sabang.
Awalnya pengunjung hanya ingin menginjakkan kaki menikmati pasir pantai saat malam hari, tapi malah menemukan kejaiban yang sangat tidak terduga. Gina juga mengakui bahwa ia betah memperhatikan hal yang ia anggap sebagai keajaiban itu sampai setengah jam lebih.
āBelum tentu lagi bisa lihat cahaya biru ini. MashaAllah Sabang dan semua isinya yang indah ada di sini, ā tutupnya dengan mata yang masih berbinar. (*/Tsara Swissi)