Sabtu, Desember 21, 2024
spot_img
BerandaBus Ditarik, Dishub Pidie Tolak Bayar Honor Sopir

Bus Ditarik, Dishub Pidie Tolak Bayar Honor Sopir

Sigli (Waspada Aceh) – Buntut penarikan bus milik Dinas Perhubungan, Kabupaten Pidie, Aceh, terus menui persoalan. Salah seorang sopir menilai, penarikan bus itu merugikan mereka serta menguntungkan dinas terkait.

Heri Zulfikri, 52, salah seorang sopir bus Pool milik Dishub Pidie, kepada Waspadaaceh.com, Selasa (7/8/2018) mengungkapkan, dirinya tidak mempersoalan bus tersebut ditarik dari tangannya. Apalagi menurut Kadis Perhubungan, bus itu ditarik atas perintah Bupati Pidie, Roni Ahmad. Namun uang biaya perawatan selama bus tersebut berada dalam tanggungjawabnya mesti diganti.

“Selama bus itu di tangan saya, saya merawat bus tersebut tanpa secuilpun dana dari Dinas Perhubungan. Malah untuk biaya bayar pajak kendaraan setiap tahun, itu memakai uang pribadi saya. Dinas Perhubungan menolak membayar pajak karena bus itu menurut mereka tidak termasuk dalam aset. Itu alasan mereka,” kata Heri.

Begitupun untuk biaya perawatan, seperti ganti ban, oli, dan bongkar mesin serta lainnya. Semua menggunakan biaya pribadi. Kendati bus tersebut, menurut Kadis Perhubungan, tidak termasuk dalam aset, namun setiap bulan dia ditagih untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) per bulan senilai Rp1,2 juta dibayarkan setiap akhir tahun.

Begitupun selama mobil tersebut di tangannya, Heri mengaku tidak pernah menerima honor. “Karena itu saya minta keadilan. Jangan zalimi kami orang kecil ini. Mereka itu (dinas) kan negara. Jangan lah menzalimi nasib kami. Ini perlakuan yang sangat tidak adil tehadap kami orang kecil,” katanya dengan nada sedih.

Kadis Perhubungan Pidie, Hasan Yahya, ketika dikonfirmasi Waspadaaceh.com, Selasa (7/8/2018) menjelaskan, bus yang selama ini ditangan Heri Zulfikri itu bus pool. Bus tersebut biayanya tidak ditanggung dinas, dan itu berbeda dengan bus sekolah.

“Kalau bus sekolah disediakan oli, honor supir dan sebagainya. Kalau bus yang selama ini di tangan saudara Heri Zulfikar, itu semua tidak ditanggung dan itu sesuai kontrak. Namun dia bisa cari uang sendiri dengan bus itu, serta semua kebutuhan untuk perawatan dan sebagainya ditanggung sendiri juga,” kata Hasan Yahya. (b10)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER