Calang (Waspada Aceh) – Bupati Aceh Jaya, T. Irfan TB bersama dengan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Aceh melakukan sampling dan pengujian pangan jajanan berbuka/takjir di Pasar Calang, Aceh Jaya, Kamis, (16/5/2019).
“Sejauh ini, sudah kita temukan makanan jenis kerupuk tempe yang positif mengandung boraks. Sedangkan jenis makanan seperti tahu, mie dan jajanan untuk berbuka puasa lainnya, positif tidak mengandung boraks,” tutur Irfan kepada waspadaaceh.com usai pemantauan belangsung.
Terkait temuan ini, lanjutnya, akan ditindaklanjuti oleh BBPOM. Jika makanan tersebut diproduksi sendiri maka akan dilakukan sosialisasi kembali kepada masyarakat terkait pemahaman dari efek bahaya makanan yang mengandung zat kimia tersebut.
“Bila dimasukan dari luar Aceh Jaya, kita akan mengambil sikap pencegahan dengan serius,” tegas Irfan.
Sementara, Nurlinda Lubis, Kepala Bidang Pemeriksaan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Aceh saat di wawancarai waspadaaceh.com, membenarkan adanya penemuan dua jenis kerupuk tempe yang mengandung bahan berbahaya, yaitu jenis boraks.
“Dari 31 sampel yang sudah kita sampling, kita temukan ada dua jenis kerupuk tempe yang kita beli dua-duanya positif mengandung boraks,” tutur Nurlinda
Setiap makanan, terangnya, dilakukan tes menggunakan rapid test kit dan akan langsung terdeteksi jika mengandung bahan berbaya seperti formalin, boraks, rodamin b dan metanin yellow, namun untuk kasus ini akan dipastikan kembali keakuratannya melalui tes di laboratorium supaya hasilnya 100 pesen benar.
Kami, tambah Nurlinda Lubis, bersama lintas sektor di Aceh Jaya akan segera menindaklanjuti terhadap kerupuk tempe yang mengandung boraks tersebut di Aceh Jaya, dan untuk sementara yang kita sampling ada empat jenis makanan jajanan di kawasan Kota Calang, yaitu mie, tahu, dan makanan berwarna lainnya.
“Kegaiatan ini dilaksanakan bukan hanya di saat bulan Ramadhan saja, tetapi rutin dilaksanakan di setiap bulannya,” tuturnya. (zammil)