Banda Aceh (Waspada Aceh) – BuMoe Festival menghadirkan eksibisi dan edukasi
menyuarakan kepedulian anak muda terhadap lingkungan yang bertajuk “Lindungi Satwa Lestarikan Jenggala”.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Yayasan Hutan, Alam dan Lingkungan Aceh (HAkA) berkolaborasi bersama Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh, Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh dan berbagai organisasi kemahasiswaan.
BuMoe Festival berlangsung pada 28 Februari – 3 Maret 2021 di Leuser Conservation Training Center, Pango Deah, Ulee Kareng, Banda Aceh.
Sekretaris Yayasan HAkA, Badrul Irfan, mengatakan Aceh memiliki 4 spesies kunci seperti badak, harimau, gajah, dan orangutan hidup berdampingan di hutan Aceh. Namun kondisi satwa lindung yang memiliki peran bagi ekosistem atau alam di sekitarnya ini semakin terancam.
“Saat ini satwa-satwa diburu dan diperdagangkan secara ilegal. Inilah mengapa kita bersama seniman dan anak-anak muda peduli lingkungan tergerak untuk menyuarakan ini,” tuturnya, Rabu (2/3/2022).
Hal ini juga bertepatan pada tanggal 3 Maret yang diperingati sebagai hari satwa liar dunia.
Acara BuMoe Festival ini memamerkan 20 lebih karya seni rupa, serta berbagai pertunjukkan sebagai media edukasi berbasis seni kepada pengunjung.
Rangkaian kegiatan BuMoe Festival di antaranya Poeh Cakra yaitu diskusi terkait isu perdagangan dan perburuan satwa lindung di Aceh, Kelas Konservasi, TShirt Painting, Rangking 1, Nonton Bareng, serta Kampanye Kreatif. (Cut Nauval d)