Banda Aceh (Waspada Aceh) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh mencatat penurunan jumlah penduduk miskin di Aceh sebanyak 14.264 orang pada Maret 2025. Jumlah itu turun dari 718.960 jiwa pada September 2024 menjadi 704.690 jiwa.
“Penurunan ini disebabkan oleh beberapa indikator makro yang cenderung membaik, seperti inflasi tahunan Februari 2025, pertumbuhan ekonomi triwulan I 2025, serta pemerataan bantuan sosial yang semakin baik,” ujar Plt Kepala BPS Provinsi Aceh, Tasdik Ilhamudin dikutip melalui rilisnya, Senin (28/7/2025).
Ia menjelaskan, distribusi bantuan sosial yang lebih tepat sasaran menjadi salah satu faktor penting.
“Semakin banyak desil rendah (masyarakat berpenghasilan rendah) yang menerima bantuan, dan semakin sedikit desil atas yang ikut menikmati,” sebut Tasdik.
Berdasarkan data BPS, persentase penduduk miskin Aceh pada Maret 2025 sebesar 12,33 persen. Angka ini turun 0,31 persen poin dibandingkan September 2024 yang tercatat 12,64 persen.
Tasdik merinci, tren penurunan terjadi di daerah perdesaan dan perkotaan. Di perdesaan, angka kemiskinan pada Maret 2025 tercatat 14,44 persen, turun dibandingkan periode sebelumnya. Begitu pula di wilayah perkotaan yang menunjukkan penurunan menjadi 8,54 persen.
“Sejak Maret 2023, penurunan ini cenderung konsisten baik di kota maupun desa,” katanya.
Meski begitu, ia mengingatkan bahwa pengentasan kemiskinan tidak hanya soal jumlah, tetapi juga menyangkut kedalaman dan keparahan kemiskinan itu sendiri.
“Penanggulangan kemiskinan harus dilakukan melalui kebijakan yang langsung menyentuh masyarakat, khususnya kantong-kantong kemiskinan,” tegas Tasdik.
BPS Aceh optimis, dengan berbagai program berbasis data dan intervensi langsung, jumlah masyarakat miskin di provinsi berpenduduk lebih dari lima juta jiwa itu bisa terus ditekan di masa mendatang. (*)
