Banda Aceh (Waspada Aceh) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh mencatat adanya peningkatan jumlah penduduk bekerja di Aceh pada Februari 2025.
Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), jumlah penduduk bekerja mencapai 2,56 juta orang, naik sebanyak 100 ribu orang dibandingkan Februari 2024.
Namun, BPS juga mencatat bahwa sebagian besar penduduk yang bekerja berada di sektor informal. Pada periode tersebut, sebanyak 64,31 persen dari total pekerja di Aceh merupakan pekerja informal.
Sementara itu, pekerja formal hanya mencakup 35,69 persen, atau menurun 1,12 persen poin dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kenaikan jumlah penduduk bekerja memang terjadi, namun sebagian besar masih bergerak di sektor informal yang relatif rentan secara ekonomi,” kata Plt Kepala BPS Aceh, Tasdik Ilhamudin, dalam keterangan pers, Kamis (24/7/2025).
Pertanian Masih Andalan
Lapangan usaha yang paling banyak menyerap tenaga kerja di Aceh adalah sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, dengan porsi mencapai 40,02 persen dari total penduduk bekerja.
Sektor ini bahkan mengalami peningkatan sebesar 1,95 persen poin dibandingkan Februari 2024.
Sektor lainnya yang menjadi penyerap tenaga kerja utama adalah perdagangan besar dan eceran (14,23 persen), serta sektor pendidikan (7,55 persen).
Namun, beberapa sektor mengalami penurunan jumlah tenaga kerja, di antaranya perdagangan, industri pengolahan, dan administrasi pemerintahan.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Aceh pada Februari 2025 tercatat sebesar 5,50 persen, atau sekitar 149 ribu orang. Angka ini menunjukkan penurunan tipis sebesar 0,06 persen poin dibandingkan tahun sebelumnya.
Namun, TPT masih menunjukkan ketimpangan dari sisi jenis kelamin dan wilayah. TPT laki-laki tercatat sebesar 6,49 persen, naik dari tahun sebelumnya. Sementara TPT perempuan turun menjadi 3,91 persen.
Selain itu, pengangguran di daerah perkotaan (7,28 persen) juga jauh lebih tinggi dibandingkan di perdesaan (4,41 persen).
“Peningkatan pengangguran di wilayah perkotaan menjadi perhatian, karena menunjukkan ketidakseimbangan akses terhadap lapangan kerja,” ujar Tasdik.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pada Februari 2025 sebesar 65,63 persen, naik 1,48 persen poin dibandingkan Februari 2024. Peningkatan ini menunjukkan lebih banyak penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi.
Khususnya, TPAK perempuan mengalami kenaikan signifikan, dari 47,05 persen pada Februari 2024 menjadi 50,04 persen pada Februari 2025.
Sementara itu, TPAK laki-laki sedikit menurun, dari 81,33 persen menjadi 81,29 persen.
Lulusan SMK Banyak Menganggur
BPS juga mencatat, lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih mendominasi jumlah pengangguran di Aceh.
TPT kelompok ini tercatat sebesar 10,76 persen. Sementara tingkat pengangguran terendah terdapat pada lulusan SD ke bawah (2,2 persen) dan lulusan SMP (2,41 persen).
Adapun penduduk bekerja di Aceh masih didominasi oleh lulusan SMA, yaitu sebesar 32,81 persen, diikuti oleh lulusan perguruan tinggi (Diploma dan S1 ke atas) yang angkanya terus meningkat hingga mencapai 14,98 persen.
Secara keseluruhan, penduduk usia kerja di Aceh pada Februari 2025 mencapai 4,12 juta orang, meningkat 68 ribu orang dari tahun sebelumnya.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 2,71 juta orang tergolong angkatan kerja, sementara 1,42 juta orang tergolong bukan angkatan kerja, seperti pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, dan lainnya. (*)