Minggu, Desember 7, 2025
spot_img
BerandaAcehBNPB Mulai Mendata untuk Pastikan Kebutuhan Perempuan, Anak dan Kelompok Rentan di...

BNPB Mulai Mendata untuk Pastikan Kebutuhan Perempuan, Anak dan Kelompok Rentan di Pengungsian Aceh

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menekankan pentingnya data terpilah untuk memastikan kebutuhan khusus perempuan, anak, lansia, disabilitas dan kelompok rentan lainnya di tengah lonjakan jumlah pengungsi akibat bencana hidrometeorologi di Aceh.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatin) BNPB Abdul Muhari mengatakan, pendataan berbasis kelompok rentan mulai dilakukan setelah satu pekan penuh difokuskan pada penanganan darurat dan distribusi logistik.

“Hari ini kami mulai pelatihan enumerator untuk pendataan data terpilah. Ada 100 mahasiswa UNSYIAH yang kami latih. Besok sore mereka turun ke empat kabupaten/kota terdampak,” ujar Abdul Muhari kepada Waspadaaceh.com, Sabtu (6/12/2025).

100 Enumerator Turun ke Lokasi Terdampak Terberat

Pendataan akan dilakukan di Aceh Tengah, Aceh Tamiang, Bener Meriah, Gayo Lues, dan Bireuen wilayah yang mencatat jumlah pengungsi besar dan sebagian masih terisolir.

Data ini menjadi dasar penting bagi BNPB dan pemerintah daerah untuk memastikan tersedianya layanan yang sensitif terhadap kebutuhan kelompok rentan.

“Dengan data ini, kita bisa tahu berapa jumlah perempuan, anak-anak, ibu hamil, hingga warga dengan kebutuhan khusus. Itu jadi dasar untuk penyediaan tenda ramah perempuan, toilet terpisah, hingga layanan ruang aman,” kata Abdul Muhari.

Secara keseluruhan, terdapat hampir 824 titik pengungsian di 18 kabupaten/kota terdampak banjir dan longsor.

BNPB menilai distribusi harus dilakukan bertahap sambil terus membuka akses secara perlahan.

Pemerintah terus mengejar distribusi bantuan ke wilayah-wilayah yang masih sulit dijangkau, terutama di Aceh Tengah dan Bener Meriah.

Kedua wilayah tersebut memiliki banyak titik pengungsian yang hanya bisa dikirim bantuan menggunakan helikopter.

Untuk Aceh Tengah saja, terdapat sekitar 180 titik pengungsian, sementara helikopter BNPB sejauh ini telah melakukan lebih dari 18 sorti.

“Kalau kita hanya dropping ke Posko Kabupaten, 180 titik ini sulit menjangkau bantuan. Maka selain dropping ke posko, kami lakukan dropping langsung ke titik-titik pengungsi berdasarkan informasi dari Babinsa dan Bhabinkamtibmas,” ujarnya.

Kondisi berbeda terjadi di Aceh Tamiang. Setelah akses jalan dari Medan–Langkat kembali terbuka tiga hari lalu, pengiriman bantuan kini dilakukan melalui jalur darat.

BNPB telah mengirim 18 truk logistik berkapasitas 10 ton. Bantuan dipusatkan melalui Dinas Sosial Aceh Tamiang sebelum disalurkan ke desa dan titik-titik pengungsian. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER