Aceh Besar (Waspada Aceh) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprioritaskan operasi udara untuk menjangkau empat wilayah terdampak bencana hidrometeorologi di Aceh yang hingga kini masih terisolir akibat akses darat terputus.
Setiap hari, antara 20 hingga 25 ton logistik dikirim melalui udara dari Posko Utama di Lanud Sultan Iskandar Muda.
Analis Kebencanaan Ahli Madya BNPB, Maryanto, mengatakan BNPB mengambil alih penuh koordinasi penanganan bencana, mulai dari pemulihan infrastruktur hingga distribusi bantuan ke masyarakat.
“Semua hal difasilitasi. Logistik masuk melalui pos pendukung di Halim, lalu didistribusikan ke Pos Lanud. Empat lokasi saat ini hanya bisa ditembus melalui operasi udara,ˮ ujarnya saat ditemui di Lanud Sultan Iskandar Muda, Senin (8/12/2025).
Marianto menambahkan, kebutuhan dasar seperti sembako menjadi prioritas utama untuk warga yang terisolir.
BNPB juga mengirimkan peralatan pendukung layanan kesehatan, termasuk genset seberat 3,1 ton untuk rumah sakit yang diangkut menggunakan helikopter tipe Sikorsky.
“Ini untuk menghidupkan kembali aktivitas rumah sakit. Pengiriman logistik bisa 20–25 ton per hari, tergantung dukungan dari instansi lain,” ujarnya.
Selain udara, distribusi bantuan juga dilakukan melalui jalur darat dan laut. Relawan dari berbagai lembaga memperkuat distribusi darat, sementara jalur laut dimanfaatkan untuk suplai tambahan dari instansi pemerintah, BUMN, hingga pihak swasta.
“Kalau stok di sini cukup dan udara terpenuhi, kami alihkan ke jalur laut,” kata Maryanto.
Sementara itu, tim Kementerian PUPR, TNI, dan instansi lain terus bekerja membuka akses darat menuju daerah terdampak. Jika akses darat kembali normal, BNPB akan mengurangi intensitas operasi udara.
Distribusi Logistik Meningkat
Pantauan Waspadaaceh.com pada Senin (8/12/2025) menunjukkan aktivitas bongkar muat bantuan di gudang logistik Lanud Sultan Iskandar Muda semakin padat. Ribuan paket bantuan dari berbagai sumber tiba dan langsung disusun untuk proses distribusi berikutnya.
Bantuan datang dari berbagai pihak, antara lain Kementerian Pertahanan, BNPB, CSR perusahaan, BCA, Kodam Iskandar Muda, PMI, PT LEN, Kominfo Digital, donasi kesehatan, mahasiswa, hingga PT Kobe.
Sejak pukul pagi empat truk logistik diberangkatkan membawa beras, mi instan, paket sembako, pakaian, matras, air mineral, susu, makanan bayi, dan tenda menuju sejumlah wilayah terdampak di Bireuen, Pidie, Pidie Jaya, Gayo Lues, Bener Meriah, dan Takengon.
Di jalur udara, delapan armada—termasuk MI-8, MI-17, Caracal, hingga PK BVR—mengirim obat-obatan, oksigen concentrator, selimut, serta paket makanan ke daerah yang belum bisa ditembus melalui jalur darat.
BNPB memastikan pengiriman bantuan akan terus dilakukan sesuai perkembangan kondisi di lapangan dan kebutuhan masyarakat terdampak. (*)



