Minggu, Mei 19, 2024
Google search engine
BerandaBMKG Bantah Cuaca Dingin Awal 2022 Karena Fenomena Aphelion

BMKG Bantah Cuaca Dingin Awal 2022 Karena Fenomena Aphelion

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, fenomena cuaca dingin di beberapa wilayah Indonesia tidak terkait dengan Aphelion.

Sebelumnya beredar pesan berantai di media sosial (medsos) bahwa cuaca dingin di Indonesia belakangan ini terjadi karena jarak bumi dengan matahari dalam titik terjauh saat periode revolusi atau Aphelion.

Dijelaskan di medsos bahwa saat berada di titik Aphelion, cuaca di bumi akan cenderung lebih dingin dibanding periode lainnya. Informasi tersebut tersebar dengan sangat cepat dan cukup meresahkan masyarakat.

Koordinator Data dan Informasi BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar, Zakaria Ahmad, saat ditanyai Waspadaaceh.com, Selasa (8/2/2022), mengatakan, sebagaimana disampaikan oleh Plt Deputi Klimatologi BMKG, Urip Haryoko, sebenarnya fenomena Aphelion adalah fenomena astronomis yang terjadi setahun sekali pada kisaran bulan Juli. Dia menyebutkan fenomena cuaca dingin di beberapa wilayah Indonesia tidak terkait dengan Aphelion.

“Alasannya, Aphelion tidak berpengaruh signifikan terhadap suhu di bumi. Hal itu termasuk pada periode bumi letaknya lebih dekat dengan matahari (Perihelion),” tutur Zakaria mengutip pernyataan Deputi BMKG Urip Haryoko.

Lanjutnya, adapun periode fenomena astronomis Aphelion puncaknya terjadi pada bulan Juli, sedangkan Perihelion pada bulan Januari.

Dia juga mengatakan, saat Aphelion, posisi matahari memang berada pada titik jarak terjauh dari bumi. Kendati begitu, kondisi tersebut tidak berpengaruh banyak pada fenomena atmosfer permukaan.

Dengan begitu, dia menyimpulkan cuaca dingin dalam beberapa hari terakhir bukan karena Aphelion tetapi karena faktor-faktor lain di luar sebab bumi berada di jarak terjauh dari matahari.

Sementara itu, pada waktu yang sama, secara umum wilayah Indonesia berada pada periode musim penghujan dengan masa puncak terjadi pada Februari 2022. Hal ini menyebabkan seolah Aphelion memiliki dampak yang ekstrem terhadap penurunan suhu di Indonesia.

“Padahal pada faktanya, penurunan suhu di masa pergantian tahun banyak disebabkan faktor di luar itu,” jelasnya. (Cut Nauvald)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER