Banda Aceh (Waspada Aceh) – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Aceh segera menindaklanjuti MoU dengan 24 fasilitas kesehatan (faskes) Kesdam (Kesehatan Daerah Militer) Iskandar Muda.
Kepala Perwakilan BKKBN Aceh Safrina Salim dan Kepala Kesdam IM Kolonel Ckm dr Epi Apriyanto yang disaksikan Ibu Persit Kartika Candra Kirana Kesdam Iskandar Muda dan sejumlah pejabat lainnya di jajaran Kesdam IM maupun Perwakilan BKKBN Aceh menandatangani kerja sama.
Secara bersamaan juga OPD KB di 23 kabupaten/kota di Aceh melakukan penandatanganan kerja sama dengan beberapa rumah sakit, poliklinik kesehatan dan klinik di bawah jajaran Kesdam IM.
Safrina Salim didampingi Penata KKB Ahli Madya Dina Astita yang juga Ketua Pokja Faskes mengatakan akan gerak cepat menindaklanjuti poin-poin dari kerja sama yang telah ditandatangani tersebut.
Terutama terkait penyelenggaraan pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi serta percepatan penurunan stunting di jajaran Kesdam IM.
“Kita harus gerak cepat, mengingat waktu tinggal setahun, untuk bisa mencapai prevalensi stunting sebesar 14 persen pada 2024. Untuk itu, kita akan mengagendakan segera pertemuan pertama secara virtual dengan semua faskes di jajaran Kesdam Iskandar Muda yang telah selesai menandatangani MoU.”
“Untuk kita perkuat kan lagi koordinasi dalam pelayanan Keluarga Berencana dan penguatan bina keluarga balita holistik integratif unggulan,” ujar mantan Direktur Kesehatan Reproduksi BKKBN RI.
Ia juga mengatakan dengan adanya penandatanganan kerja sama ini, TNI telah ikut membantu pemerintah di dalam percepatan penurunan stunting, serta mendorong ibu hamil dan anak balita untuk rajin ke posyandu.
“Apalagi setelah peluncuran aplikasi e-stuntad dan e-posyandu oleh Kasad Jenderal TNI Dudung, Selasa kemarin secara virtual di Jakarta, saya sangat yakin, dua aplikasi milik TNI ini, dapat membantu mendeteksi stunting secara mudah,” ujar Safrina.
Peluncuran aplikasi ini, lanjut dia, akan berkontribusi memberikan informasi terkait data daerah-daerah yang tinggi kasus stunting oleh Babinsa, sehingga bisa dengan cepat dan tepat dilakukan intervensi oleh tenaga medis di Posyandu binaan TNI.
24 Faskes MoU
Penata KKB Ahli Madya Dina Astita yang juga Ketua Pokja Faskes menambahkan ada 24 faskes Kesdam Iskandar Muda di Aceh yang telah melakukan penandatanganan MoU dengan OPD KB.
Di antaranya di Banda Aceh meliputi Klinik Iskandar Muda (Kesdam IM), Klinik Sanggamara (Kodim 0101/KBA), dan Rumkit TK II TTK (Kesdam IM). Aceh Besar.
Serta Klinik Mata Ie (Rindam IM), Klinik Yonzipur 16/DA (Yonzipur), dan Klinik Yudistira Medika Yonif 112/R (Rayon Raider 112/DJ). Pidie yakni Klinik Yudha Bhakti (Kodim 0102/Pidie).
Lhokseumawe terdiri Klinik Wira Bhakti (Kodim AUT) dan Rumkit TK IV TTK (Kodim 0103/AUT). Aceh Utara di antaranya Klinik Yonkav 11/MSC (Yonkav) dan Klinik Brigif 25/Siwah (Brigif).
Kemudian di Bireuen yakni Klinik Kodim 0111/Bireuen (Kodim Bireuen), Langsa ada Polkes IM 09.02 (Kodim 0104/Atim). Faskes di Aceh Tamiang Tonkes Yonif 111/KB (Yonif RK 111/KB). Aceh Tengah, Klinik Kodim 0106/Aceh Tengah (Kodim 0106/Ateng). Gayo Lues, Klinik Bakti Musara (Kodim Galus).
Aceh Tenggara, Polkes IM 09.04 Kutacane (Kodim Agara). Aceh Barat, Klinik Denkesyah IM 04.02 Meulaboh (Kodim0105/Aceh Barat), Tonkes Yonif 116/GS (Kodim 116/GS), dan Rumkit TK IV Meulaboh TTK (Kodim 0105/Abar).
Serta Abdya, Polkes IM 09.06 Abdya (Kodim 0110/Abdya). Aceh Selatan, Polkes 09.07 Tapaktuan (Kodim Aceh Selatan), Tonkes Yonif 115/ML (Yonif 115/ML). Aceh Singkil, Polkes IM 09.05 Singkil (Kodim Aceh Singkil). (*)