Kamis, Februari 20, 2025
spot_img
BerandaEkonomiBI Optimis Ekonomi Aceh 2025 Tumbuh, Tapi Tak Sekuat Tahun 2024

BI Optimis Ekonomi Aceh 2025 Tumbuh, Tapi Tak Sekuat Tahun 2024

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Perekonomian Aceh diprediksi tetap tumbuh positif pada 2025, meskipun tidak sekuat tahun sebelumnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Aceh, Agus Chusaini, menyampaikan hal ini dalam acara Bincang Bareng Media (BBM) di Hoco, Lamtemen, Banda Aceh, Senin (17/2/2025).

“Ekonomi nasional menghadapi tantangan eksternal, seperti ketegangan geopolitik dan pelemahan ekonomi Tiongkok. Ini berdampak pada stabilitas makroekonomi, sehingga strategi domestik harus diperkuat,” kata Agus.

Pada 2024, ekonomi Aceh tumbuh 4,66 persen (yoy), lebih tinggi dibanding 2023 yang sebesar 4,23 persen (yoy). Namun, pada 2025, pertumbuhan ekonomi Aceh diperkirakan sedikit melambat karena minimnya Proyek Strategis Nasional (PSN) baru dan kebijakan efisiensi anggaran pemerintah.

“Meski demikian, sektor pertanian masih menjadi harapan dengan optimalisasi lahan rawa dan cetak sawah rakyat,” ujar Agus.

Doa juga mengatakan, pembiayaan berdasarkan lokasi proyek pada triwulan IV 2024 mencapai Rp51,64 triliun, naik 3,49 persen (yoy). Financing to Deposit Ratio (FDR) mencapai 113,10 persen, menunjukkan tingginya aktivitas pembiayaan dibanding dana pihak ketiga (DPK) yang terhimpun di Aceh.

“Rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Financing (NPF) di Aceh cukup rendah, hanya 2,34 persen,” kata Agus.

Di sektor digitalisasi, pengguna QRIS di Aceh mencapai 658.721 dengan 17,03 juta transaksi senilai Rp2,09 triliun hingga Desember 2024. “Kami terus mendorong digitalisasi ekonomi agar lebih inklusif,” ujarnya.

Inflasi Terkendali Jelang Ramadhan

Inflasi Aceh pada Januari 2025 tercatat 1,61 persen (yoy), lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai 2,17 persen (yoy). Penurunan ini dipengaruhi oleh kebijakan diskon tarif listrik untuk pelanggan rumah tangga.

Untuk mengendalikan inflasi, BI menerapkan strategi 4K, Keterjangkauan harga lewat pasar murah. Ketersediaan pasokan dengan peningkatan produksi pangan, kelancaran distribusi melalui kerja sama antar daerah dan komunikasi efektif dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

Memasuki Ramadhan, BI Aceh memperketat pemantauan harga komoditas seperti daging ayam, telur, minyak goreng, dan cabai merah. “Kami mengimbau masyarakat untuk belanja bijak agar harga tetap stabil,” ujar Agus.

Dengan strategi ini, BI optimistis perekonomian Aceh tetap tumbuh positif di 2025, meskipun tidak sekuat tahun sebelumnya. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER