Banda Aceh (Waspada Aceh) – Beredar isu pemecatan dan pemutusan kerja 80 orang tenaga kontrak di RSU Meuraxa Banda Aceh yang dinilai sudah bermuatan politis.
Isu yang beredar, pemutusan dilakukan, karena sebagian pekerja dinilai tidak mau mendukung salah satu partai. Hal itu disampaikan salah seorang tenaga kontrak yang baru saja dipecat oleh oleh pimpinannya di RSU Meuraxa, Selasa (5/12/2023).
Mantan pegawai kontrak itu enggan namanya disebutkan Waspadaaceh.com, karena alasan keamanan.
“Jadi, persoalan utama adalah like dan dislike. Kerja, kita tetap kerja, tapi tanpa adanya evaluasi, tiba-tiba dipecat dengan alasan tidak lulus kompetensi ulangan. Rasionalisasi yang tidak masuk akal,” kata sumber.
Dia menyebut saat ini di RSU Meuraxa sedang terjadi blok atau kubu-kubu. Kubu pertama saat ini berada di bawah langsung direksi dan satu kubu bebas.
“Ya, awalnya tidak masuk. Namun, dengan kondisi saat ini, kubu bebas ini kemudian diminta untuk ikut bergabung. Tujuannya satu, mendukung calon legislatif,” jelasnya.
Terkait hal ini, Direktur RSU Meuraxa, dr Riza Mulyadi yang dikonfirmasi enggan menjawab. Riza tidak menjawab pertanyaan yang diajukan Waspadaaceh.com. (*)