Rabu, April 24, 2024
Google search engine
BerandaEntertainmentBatam Band Rilis Album Perdana Lagu Bahasa Tamiang

Batam Band Rilis Album Perdana Lagu Bahasa Tamiang

“Kami ingin melestarikan bahasa Tamiang dan kami menciptakan lagu Pop Melayu Tamiang. Bagi kami yang penting sudah punya itikad baik untuk melestarikan bahasa Tamiang dan menciptakan lagu Tamiang,” kata Zoel, sang pencabik bass.

Nasib lagu daerah Melayu Tamiang memang tidak semanis lagu-lagu dari Melayu Deli, Aceh, Tapanuli, Karo, Padang, Sunda dan Jawa, yang sudah mampu berbicara di blantika hingar musik sampai ke tingkat nasional.

Bahkan, berdasarkan pengamatan Waspada, lagu berbahasa Melayu Tamiang dari Kabupaten Aceh Tamiang, memang sangat langka. Itu terjadi karena kurangnya minat dari orang-orang Melayu Tamiang dalam menciptakan lagu untuk dirilis menjadi album khusus Melayu Tamiang.

Pada dekade 1990-an ada band yang berasal dari Kota Kuala Simpang (Tamiang) yang pernah unjuk gigi sampai ke tingkat nasional pada ajang All Indonesia Final Music Rock Festifal versi Loq Zheulebour di Malang dan Surabaya. Yaitu Roxi Band mewakil Provinsi Aceh bersama Dologas Band Banda Aceh.

Bahkan, menurut catatan penulis, Aceh Rock Band (ARB) dari Kota Kuala Simpang juga pernah meraih juara favorit pada festifal music rock versi Loq Zheulebour di Stadion Mandala Krida Yogjakarta pada dekade 1990-an. ARB ikut merekam lagunya berjudul “Manusia” bergenre Trash Metal dalam album keroyokan bersama 10 finalis All Indonesia Final music rock festifal versi Loq Zheuleubor di dapur rekaman Loqist Record pada tahun 1990-an.

Namun ARB gagal mengikuti jejak God Bless, El Pamas, Power Metal, Slank, Bomerang, Jamrud, Gigi dan sejumlah band lainnya yang beraliran musik cadas hinggar musik rock di tanah air. ARB dari Kualasimpang itu pun ikut tergelam di balik kenangan selendang masa silam.

Pengamatan Waspada, lagu Melayu Tamiang jangankan untuk dipersembahkan kepada publik di tingkat nasional, untuk konsumsi tingkat lokal saja nyaris tidak ada album khusus lagu Melayu Tamiang. Faktornya, karena “miskinnya“ daya cipta dan karsa dari seniman lokal di Kabupaten Aceh Tamiang yang kini kondisinya “seperti kerakap tumbuh di batu, mati segan hidup tak mau.”

Sehingga tidak ada album lagu Melayu Tamiang. Nyaris tidak ada nyali seniman lokal untuk menciptakan dan merilis album lagu Melayu Tamiang dan hal ini juga diperparah tidak adanya sponsor yang berani melirik lagu-lagu Melayu Tamiang.

Namun kini pada medio tahun 2020, berdasarkan pengamatan Waspada, group band yang mendeklarasikan namanya Batam Band yang merupakan akronim dari Band Anak Tamiang itu ternyata punya nyali.

Mereka menciptakan dan merilis album lagu Melayu Tamiang dalam bentu piringan Video Campact Disk (DVD) di Produksi oleh W2 Studio You Tube Channel.

Produksi tersebut juga sudah mulai dilempar kepada publik atau netizen untuk dinikmati isi album Batam Band.

Batam Band digawangi oleh personelnya, yaitu Ambril sebagai pemetik gitar (lead gitar), Mika juga pemetik senar gitar, Zoel sebagai pencabik bas, Edi Sutomo berperan sebagai penggebuk drum, dan Ayu yang cantik sebagai vokalis memiliki  “suara emas” dalam olah vokal.

Mereka menciptakan lagu berbahasa Tamiang. Mereka memainkan alat musik dan olah vokal untuk memanjakan gendang telinga, mata dan hati bagi publik. Album mereka dengan mudah bisa diakses publik melalui media sosial You Tube.

Album Batam Band terdiri dari melod drama video klip berjudul Besamo yang berisi petuah-petuah agar perlu melestarikan bahasa Tamiang dan seni budaya Tamiang agar tidak punah ditelan zaman.

Selanjutnya lagu Melayu Tamiang berjudul Syukuri Mae Yang Ado, Pantun-Pantun, Dunia Akhirat, Lagu untuk Ughang Tuho, Ujan Lebek-Lebek, Nasib Petani, Permohonan Rakyat Tamiang, Karena Rakyat dan Lebaran.

Lagu-lagu ciptaan dan musik pengiring lagu tersebut bergenre Pop Melayu Tamiang, yang dipersembahkan Batam Band tidak memainkan alat-alat musik Melayu Tamiang yang didominasi tabuhan gendang Melayu dan gendang japin, gesekan biola dan suara acordion.

Namun pantas kita berikan apresiasi yang tinggi terhadap Batam Band yang sudah punya itikad baik untuk melestarikan bahasa Tamiang yang dikemas dalam bentuk album lagu Pop Melayu Tamiang, untuk meraimakan bursa tangga lagu blantikan musik di Indonesia.

“Kami ingin melestarikan bahasa Tamiang dan kami menciptakan lagu Pop Melayu Tamiang. Bagi kami yang penting sudah punya itikad baik untuk melestarikan bahasa Tamiang dan menciptakan lagu Tamiang,” kata sang pencabik bas, Zoel, kepada Waspada, Sabtu (18/7/2020).

Didampingi personil lainnya, dia mengatakan, mereka tetap ingin bisa eksis dan diperhitungkan pada masa kini dan masa mendatang. Untuk itu mereka membutuhkan dukungan dari semua pihak.

Menurut Zoel, Batam Band juga ingin berkiprah dan bisa berbicara sampai ke tingkat nasional. Namun untuk menggapai semuanya itu tentu saja harus ada dukungan dari semua pihak. ”Semoga saja album perdana kami ini bisa meledak di bursa pasar lagu-lagu daerah di Indonesia,” begitu harapan Zoel dan personil lainnya dari Batam Band.

Salbiah, salah seorang anggota DPRK Aceh Tamiang dari Partai Gerindra yang dijuluki gelar “Bunda Band” di Aceh Tamiang,  ketika ditanya Waspada terkait dengan album Batam Band tersebut menyatakan, dia menyambut baik Batam Band sudah menciptakan lagu Tamiang dan membuat album Pop Melayu Tamiang.

“Kemauan dan semangat Batam Band memang perlu kita dukung karena tanpa dukungan dari semua pihak tentu saja seniman di daerah ini sangat sulit untuk maju. Berkesenian itu butuh dukungan biaya dan hal-hal lainnya agar seniman dapat berkiprah,” tegas Salbiah.

Amir Hasan Nazri sebagai salah seorang penikmat seni musik ketika ditanya Waspada terkait album Batam Band tersebut, Sabtu menyatakan, sangat mengapresiasi kiprah anak-anak muda yang peka terhadap ketahanan budaya nasional, khususnya budaya Melayu Tamiang.

”Namun begitu Batam Band perlu melakukan pembenahan secara menyeluruh diantaranya penguasaan teknologi musik, olah vokal, skill personil serta teori seni musik, sehingga nantinya bisa menjadi income tambahan bagi Batam Band,” saran Amir Hasan Nazri. (Muhammad Hanafiah)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER