Medan (Waspada Aceh) – Hujan deras yang mengguyur Kota Medan sejak sore hingga pukul 18.00 WIB, Selasa (11/11/2025), menyebabkan ruas jalan di beberapa kawasan kota Medan terendam banjir.
Banjir bahkan mengakibatkan ratusan kendaraan mengalami kemacetan panjang. Sejumlah kendaraan roda dua maupun empat juga terlihat mogok.
Pantauan Waspadaaceh.com kawasan Medan Selayang, sekitar pukul 20.40 WIB, menunjukkan ratusan pengendara roda dua memilih untuk menepi di sekitar rumah warga di sepanjang Jalan Ngumban Surbakti karena tingginya genangan air. Banjir juga terjadi di kawasan Padang Bulan Medan.
Salah seorang pengendara yang berdomisili di kawasan Medan Teladan menuturkan motornya mogok sejak pukul 20.10 WIB. Padahal dia ingin segera mengunjungi sebuah acara pengajian di daerah Setia Budi.
Selain kendaraan roda dua, pengendara roda empat juga mengalami masalah serupa. Genangan air setinggi sekitar 40 cm masuk ke dalam bagian mesin mobilnya, menyebabkan mesin mati total.
Akibat banyak kendaraan yang mogok di tengah banjir, ratusan kendaraan lainnya terjebak macet. Terjadi kemacetan dan antrian kendaraan hingga berkilometer.
Para pengendara berharap Pemerintah Kota Medan segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah banjir ini. Pasalnya, lokasi tersebut sering menjadi langganan banjir setiap kali hujan deras. Mereka juga menyoroti drainase yang tidak berfungsi dengan baik sebagai salah satu penyebab utama banjir.
Pengamat Soroti Penanganan Banjir Lambat
Mengutip Waspada.id, pengamat lingkungan, Jaya Arjuna, menilai penanganan banjir di Kota Medan, khususnya kawasan utara dan Belawan, dapat dilakukan dengan cepat jika pemerintah fokus pada solusi teknis yang tepat.
Ia menekankan bahwa kendala utama bukanlah kompleksitas masalah, melainkan pada keseriusan dalam mengeksekusi tindakan di lapangan.
Menurutnya, sedimen yang menyumbat aliran air menjadi penyebab utama banjir. “Masalahnya kan cuma ketemu air di jalan atau kadang masuk rumah. Kok bisa? Tempat laluannya diisi sedimen. Ngatasinya? Angkat sedimennya,” ujarnya.
Jaya Arjuna juga mempertanyakan kebijakan Pemkot Medan terkait banjir rob yang terus menerjang kawasan Belawan. Ia menilai masyarakat sudah terlalu lama hidup dalam kondisi tergenang. “Apa yang direncanakan Rico dan timnya untuk mengatasi banjir rob Belawan ini? Apa akan membiarkan mereka tiap hari direndam rob?” tanyanya kritis.
Pemko Medan Diminta Bertindak Cepat
Banjir yang melanda Jalan Ngumban Surbakti ini menjadi bukti nyata bahwa masalah banjir di Kota Medan masih menjadi pekerjaan rumah yang besar.
Masyarakat berharap Pemerintah Kota Medan dapat segera mengambil tindakan konkret untuk mengatasi masalah ini, sehingga aktivitas masyarakat tidak terganggu setiap kali hujan deras melanda.(*)



