Singkil (WaspadaAceh) – Akses transportasi menuju kota Singkil, Ibukota Kabupaten Aceh Singkil, lumpuh akibat banjir dan tanah longsor, menyusul guyuran hujan lebat pada malam harinya. Kota yang berada di pinggir laut itu kini nyaris terisolasi.
“Hingga pagi ini puluhan kendaraan roda dua dan roda empat, terhenti dan antri mengular di lintasan jalan raya Desa Gunung Lagan Dusun Lae Ijuk Kecamatan Gunung Meriah,” kata Taufik Prima, salah seorang warga Singkil, Selasa pagi tadi (24/4/2018).
Taufik mengatakan kepada waspadaaceh.com, selain banjir yang memutus akses di Dusun Lae Ijuk, banjir juga terjadi di Desa Siderejo, juga merendam puluhan rumah penduduk di sana. Banjir di Desa Cingkam dan Sianjo-Anjo, sempat merendam badan jalan meski masih dibatas aman.
Kapolsek Gunung Meriah Iptu Simon Purba yang berada di lokasi Lae Ijuk kepada waspadaaceh.com mengatakan, banjir terjadi di lima desa, meliputi Desa Gunung Lagan, Desa Siderejo, Cingkam, Suka Makmur dan Sianjo-Anjo Meriah Kecamatan Gunung Meriah.
Banjir terjadi sebagai dampak tingginya curah hujan selama tiga hari terakhir yang mengguyur kawasan itu. Longsor terjadi di sekitar jalan tanjakan Solok, persisnya di Desa Cingkam, menuju dua kecamatan Singkohor dan Kuta Baharu.
“Longsor terjadi hingga menutup setengah badan jalan, terjadi sekira pukul 04:00 Wib subuh tadi. Kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa,” ujarnya. Banjir di lintasan Desa Gunung Lagan merendam badan jalan setinggi 40 cm. Arus banjir sangat deras, dan bisa berbahaya bagi kendaraan yang melintas.
“Seorang pengendara sepeda motor sempat hanyut sejauh 3 meter, untung masih bisa cepat diselamatkan dan dievakuasi,” ucap Simon. Dia menyebutkan, 30 sepeda motor mengalami mati mesin saat nekat melewati genangan banjir.
Hingga berita ini dikirimkan, air mulai surut, personal Satlantas Polri dan TNI, terus bekerja mengamankan lokasi banjir, membantu mengarahkan kendaraan yang melintas. (Cah)