Jumat, September 20, 2024
BerandaAcehBangun Kota Banda Aceh Dimulai Dari Gampong, Pemuda Bisa Apa?

Bangun Kota Banda Aceh Dimulai Dari Gampong, Pemuda Bisa Apa?

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Nursaady, seorang tokoh pemuda di Kota Banda Aceh, menyoroti pentingnya peran generasi muda dalam membangun kota, dimulai dari tingkat gampong atau desa.

“Saat ini di Kota Banda Aceh, kami sangat senang melihat antusiasme pemuda dalam menjaga desa mereka melalui program Pageu Gampoeng. Pemuda berperan aktif bersama dengan orang tua dan aparat desa dalam menjaga kebersihan dan keamanan desa dari segala potensi yang dapat merusak reputasi,” ujarnya kepada Waspadaaceh.com, Senin (8/7/2024).

Pageu Gampong adalah program pemberdayaan pemuda yang digagas Pemerintah Kota Banda Aceh. Dimana kelompok pemuda ini bertugas menjaga ketentraman dan keamanan serta mengawasi kegiatan di desa. Program ini tercantum dalam Qanun Kota Banda Aceh Nomor 1 Tahun 2019 tentang Pemerintahan Gampong.

Namun Nursaady menyayangkan masih adanya generasi muda yang kurang peduli terhadap lingkungan sekitar meskipun kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi seharusnya menjadi peluang untuk kemajuan desa.

Nursaady menekankan bahwa tantangan membangun desa sangat besar, namun dengan komitmen dan tekad yang kuat, generasi muda memiliki potensi besar sebagai pemimpin masa depan yang harus bersatu tanpa memandang status sosial.

Tokoh pemuda yang aktif di berbagai organisasi olahraga seperti KONI Banda Aceh dan PBVSI Kota Banda Aceh ini berharap desa mampu melahirkan generasi muda yang unggul dan siap bersaing di masa depan, dengan peran keluarga yang penting dalam membentuk kesadaran akan pentingnya kegiatan positif di desa.

Dalam upaya membangun desa, Nursaady menegaskan beberapa peran kunci yang dapat dimainkan oleh pemuda. Pertama, kolaborasi dengan tokoh masyarakat dan perangkat desa untuk memastikan kelangsungan visi pemuda dalam memperkuat organisasi kepemudaan.

Kedua, memotivasi pemuda lainnya untuk terlibat aktif dalam kegiatan organisasi kemasyarakatan desa guna menciptakan lebih banyak kegiatan kreatif dan produktif.

“Pemuda harus mengajak rekan-rekannya untuk berkontribusi dalam bidang olahraga, seni, dan wirausaha,” kata Nursaady yang saat ini menempuh pendidikan Magister di UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Ketiga, lanjut Nursaady, pemuda perlu memanfaatkan kemajuan IPTEK sebagai alat untuk memperkenalkan produk unggulan dan mengembangkan keterampilan baru di tingkat desa.

“Kami harus memaksimalkan teknologi digital untuk mempromosikan produk unggulan desa dan melatih keterampilan pemuda dalam bidang seperti desain grafis dan manajemen media sosial,” jelasnya.

Terakhir, Nursaady mengajak pemuda untuk aktif dalam pengawasan kebijakan pembangunan desa. Menurutnya, keterlibatan pemuda dalam proses ini sangat penting agar kebijakan yang diambil mencerminkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat desa secara menyeluruh.

Dengan semangat juang dan komitmen yang tinggi, Nursaady mendorong setiap pemuda untuk berperan aktif dalam pembangunan desa. Dia yakin bahwa dengan kerja keras dan kolaborasi yang baik, generasi muda dapat menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan bagi masyarakat desa di Kota Banda Aceh.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kota Banda Aceh, Reza Kamilin menambahkan penguatan peran pemuda saat ini sedang diperkuat dengan lahirnya Qanun Kepemudaan yang sudah dalam tahap eksaminasi di Gubernur Aceh. Qanun itu mengatur jelas bagaimana peran pemuda bisa berkontribusi besar pada pembangunan di Kota Banda Aceh termasuk apa saja peran pemuda.(Dsp)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER