Banda Aceh (Waspada Aceh) – Kota Banda Aceh, ibukota Provinsi Aceh, menjadi kota yang terisolasi akibat jalur timur, tengah maupun barat selatan aksesnya terputus. Kondisi ini akan membuat harga kebutuhan bahan pokok melonjak serta kekosongan suplai.
Berikut rangkuman WaspadaAceh, Jumat (28/11/2025), dari beberapa wilayah di Provinsi Aceh yang mengami bencana.
Kondisi itu, mengingat jalur timur, mulai dari Aceh Tamiang-Besitang, Langkat, perbatasan Sumut-Aceh lumpuh akibat banjir bandang. Aceh Tamiang, Langsa dan Aceh Timur hingga kini tidak bisa diakses komunikasi akibat jaringan yang hilang serta listrik padam total sejak Selasa, (25/11/2025).
Sepanjang jalan lintas Medan-Banda Aceh tersebut masih tergenang banjir besar, termasuk di Kabupaten Bireuen, tergenang banjir serta robohnya jembatan besi penghubung jalan lintas di Kuta Blang, Bireuen. Lalu, Kabupaten Pidie Jaya dan Kabupaten Pidie, juga diterjang banjir.
Kota Lhokseumawe pun banjir besar. Untuk akses jalan tengah, terputus total baik menuju ke Lhokseumawe maupun ke Bireuen. Jembatan rubuh dan jalan lintas longsor di Kuta Cane, Aceh Tenggara, yang merupakan kabupaten perbatasan dengan Sumatera Utara.
Hal serupa juga terjadi di jalur barat selatan, hingga kini beberapa wilayah disana tidak bisa diakses komunikasi. Longsor di jalan lintas serta banjir besar terjadi di wilayah itu.
Beberapa wilayah disana berbatasan langsung dengan kawasan Tapanuli Tengah yang saat ini juga sedang diterjang banjir dan longsor.
Hingga Jumat, (28/11/2025) siang ini, harga cabai merah di sejumlah pasar Banda Aceh melonjak tajam hingga Rp 250.000 per KG, itu pun stok terbatas. Tomat, wortel sama sekali tidak tersedia. Bawang merah basah dan lembek yang hanya tersedia di pasar.
Untuk harga telur ayam ras, mencapai Rp 70.000 hingga Rp 80.000 per papan atau 30 butir. Sejumlah kendaraan pun kesulitan mendapatkan BBM jenis solar maupun sejenisnya yakni Dexlite. BBM ini biasanya dipakai untuk mesin diesel hingga genset.
Pemko Banda Aceh sendiri sudah membuka posko bencana di Kantor Wali Kota sejak Rabu, (26/11/2025), untuk warga yang mengalami bencana. Kota Banda Aceh sendiri saat ini mengalami banjir.
PDAM Tirta Daroy, BUMD yang mengalirkan air bersih ke Kota Banda Aceh, melalui akun IG resminya sudah mengumumkan warga untuk menampung air akibat ketidakstabilan listrik serta keterbatasan stok BBM, pompa air mereka mengalami gangguan dan dikhawatirkan akan segera terhenti beroperasi.
Hal yang sama juga terjadi pada PDAM Tirta Mountala, yang melayani air bersih untuk warga Aceh Besar. Melalui akun IG resmi milik perusahaan tersebut sudah mengumumkan penghentian distribusi air akibat pompa air mereka padam karena tidak adanya listrik dan ketiadaan pasokan BBM.(*)
