Selasa, Maret 19, 2024
Google search engine
BerandaNasionalBanda Aceh Terbesar Pengidap HIV AIDS di Aceh

Banda Aceh Terbesar Pengidap HIV AIDS di Aceh

BANDA ACEH (Waspada) – Kota Banda Aceh menjadi salah satu daerah yang jumlah kasus pengidap HIV AIDS terbanyak di Provinsi Aceh. Bahkan jumlah kasus virus yang mematikan itu terus meningkat setiap tahunnya.

Dari data yang diperoleh Waspada dari Dinas Kesehatan Aceh, selama 2017 pihak Dinas Kesehatan menemukan 133 kasus dengan rincian pengidap HIV 55 dan AIDS 78. Yang tersebar sebanyak 23 kasus di Banda Aceh kemudian disusul Kabupaten Aceh Utara 18 kasus, Aceh Tamiang 18, Bireuen 10 kasus, Lhokseumawe 8 kasus.

Sedangkan di Pidie 6, Subulussalam 4, Aceh Selatan 4 kasus, Langsa 5, Aceh Besar 3, Aceh Tenggara 4 dan Aceh Timur 6 Kasus. “Intinya seluruh Aceh itu sudah ada kasus, tapi yang terbanyak saat ini di Banda Aceh,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Aceh, dr. Abdul Fatah saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, Senin (5/3).

Abdul Fatah menjelaskan, kurun waktu dari 2004 – 2017, sudah sebanyak 1300 kasus HIV AIDS yang menyerang warga Aceh. Sementara baru 630 orang baru dideteksi. Dan terbanyak masih tetap kota Banda Aceh sebanyak 77 Kasus.

Artinya, kata dia, masih ada separuh yang belum ditemukan. Dan tidak pernah datang atau konseling kepada Dinas Kesehatan setempat. Ia berharap, bisa menemukan sisanya dan menjalani pengobatan.

“Kalau yang sekitar 600 lagi yang belum terjaring dengan kita. Kita belum lakukan pengobatan dan berpotensi menularkan,” ucapnya. Dilihat dari rentan usia, yang terbanyak terjangkit virus itu berada di usia produktif antara 20 – 45 Tahun.

Oleh sebab itu, ia mengimbau agar yang terkena HIV AIDS itu untuk mendatangi klinik konseling dan pemeriksaan sukarela di setiap Rumah Sakit yang mampu menangani pasien HIV AIDS.

Dengan upaya itu, ia juga meminta agar masyarakat tidak melakukan diskriminasi terhadap pasien yang terjangkit HIV AIDS. Agar pasien itu mau melakukan pemeriksaan dan pengobatan di klinik yang disediakan.

Sebab, para pengidap sangat takut mencari solusi agar bisa mendapatkan pemulihan dan kadang kala, rasa malu dan takut dikucilkan.

“HIV ini tidak semua ditularkan melalui seks, tapi umumnya lewat itu. kita berharap agar meningkatkan ketahanan keluarga, dan menjaga pergaulan agar tidak terjerumus ke arah yang bisa terkena virus itu,” sebutnya.(cdr)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments