Banda Aceh (Waspada Aceh) – Baitul Mal Aceh (BMA) menyalurkan bantuan beasiswa insidentil pendidikan kepada 209 mahasiswa IAIN Lhokseumawe, masing-masing Rp1 juta. Total bantuan yang disalurkan Rp209 juta dalam suatu acara di Lhokseumawe, Kamis (9/12/2021).
Bantuan beasiswa itu bersumber dari dana zakat senif miskin yang diperuntukkan bagi mahasiswa kurang mampu yang sedang menempuh pendidikan di IAIN Lhokseumawe.
Rombongan pengurus BMA disambut Rektor IAIN Lhokseumawe, Danial, Warek I Iskandar Ibrahim, Warek II Darmadi, Warek III Alhusaini, Dekan Fakultas Tarbiyah Jumat Barus MS, Wakil Dekan I Syariah Munadi dan Wakil Dekan III Fakultas Tarbiyah Syarifah Rahmah.
Rektor IAIN Lhokseumawe, Danial, mengucapkan terima kasih kepada BMA yang telah memberikan beasiswa kepada mahasiswa IAIN Lhokseumawe, yang mayoritas atau sekitar 75% termasuk ekonomi menengah ke bawah. Para mahasiswa ini mempunyai keinginan, cita-cita dan mimpi masa depan.
Danial berjanji mendukung BMA di lingkungan kampus melalui mahasiswa, dosen dan jajaran kampus dengan terus mengampanyekan zakat melalui berbagai model. Seperti membuat BMA Corner di perpustakaan, duta zakat, menciptakan lagu anak PAUD tentang zakat, serta penelitian tentang zakat dan wakaf.
“Kita butuh dua hal untuk bisa sukses, yaitu kompetensi dan kolaborasi. Kolaborasi dengan Baitul Mal merupakan salah satu cara membangun peradaban Islam. Tidak ada lembaga yang berhasil jika tidak bergandengan, bekerja sama dengan lembaga lain. Karena itu, kita butuh super tim, bukan superman untuk menghimpun kekuatan masa depan yang lebih cemerlang bagi peradaban Islam seluruhnya,” urainya.
Anggota Badan BMA, Abdul Rani Usman menekankan zakat sebagai kewajiban ideologis sesuai dengan perintah Alquran surat At-Taubah ayat 103, yaitu perintah Allah kepada Nabi Muhammad SAW agar memungut zakat dari harta orang-orang kaya.
Sementara dalam Alquran surat At-Taubah ayat 60 Allah memerintahkan zakat dibagi kepada delapan golongan, yaitu fakir, miskin, amil, muallaf, riqab, gharimin, ibnu sabil, dan fisabilillah.
“Dana zakat dikelola sesuai peruntukannya, untuk itu BMA memprioritaskan pembangunan sumber daya insani di Aceh. Dan kami hadir di IAIN Lhokseumawe untuk mengembangkan sumber daya insani di Aceh, melalui dana zakat dalam bentuk bantuan biaya pendidikan,” tambahnya.
Abdul Rani mengharapkan mahasiswa berpikir besar, bercita-cita besar dan berjiwa besar. Seorang yang lahir dari rahim ibu yang miskin, belum tentu masa depannya gagal. Jangan berhenti belajar. Setelah sukses berbaktilah kepada orang tua. Jadilah mahasiswa yang amanah kepada muzakki yang telah menyalurkan zakatnya melalui BMA.
Seorang mahasiswa IAIN Lhokseumawe penerima beasiswa BMA, Zaskia Putri Mustafa, mewakili mahasiswa lainnya mengucapkan terima kasih kepada BMA atas perhatian terhadap putra-putri Aceh dalam mengembangkan kemampuan akademik dan non akademik di kampus.
“Begitu pentingnya pendidikan di dunia ini, jangan sampai keterbatasan biaya menjadi kendala. Untuk ini, BMA hadir menjadi solusi bagi mahasiswa yang mengalami keterbatasan biaya,” katanya. (Cut Nauval)