Kamis, November 21, 2024
spot_img
BerandaAcehAustralia dan Aceh Saling Belajar, Jalin Kemitraan dalam Pembangunan dan Lingkungan

Australia dan Aceh Saling Belajar, Jalin Kemitraan dalam Pembangunan dan Lingkungan

Banda Aceh (Waspada Aceh) — Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gita Kamath, menyampaikan apresiasi  atas kontribusi para alumni Australia di Aceh dalam pembangunan daerah.

Dalam acara Australian Alumni Networking Dinner yang digelar di Banda Aceh, Selasa (8/10/2024), Kamath juga menekankan pentingnya peran alumni dalam memperkuat hubungan kedua negara, terutama dalam pertukaran ilmu pengetahuan dan pengalaman.

“Saya senang bisa berada di sini bersama dengan alumni yang luar biasa di Aceh. Lebih dari 400 alumni Australia berada di Aceh, dan mereka memainkan peran penting dalam komunitas dan organisasi mereka,” ujar Gita Kamath.

Tahun ini menjadi istimewa karena menandai 75 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara.

Australia, menurutnya, memiliki lebih dari 200 ribu alumni dari Indonesia, termasuk pemimpin  di  berbagai sektor baik pemerintahan, berbagai lembaga, dan bisnis.

“Alumni memiliki peran yang sangat penting dalam kerjasama antara kedua negara, sebagai jembatan yang menghubungkan Indonesia dan Australia,” lanjutnya.

Pelajaran dari Aceh 

Lebih jauh Kamath mengungkapkan  Australia tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga belajar dari Aceh.

“Kami selalu bertukar pengetahuan. Banyak hal yang bisa dipelajari Australia dari Indonesia, terutama dalam upaya pelestarian lingkungan dan keberlanjutan pembangunan,” ujarnya.

Kamath menyinggung program seperti Koneksi yang telah memperkuat kolaborasi di bidang penelitian, termasuk dalam hal penanganan perubahan iklim.

Salah satu alumni Farwiza Farhan, aktivis lingkungan dan penerima penghargaan National Geographic Wayfinder 2022 serta TIME100 Next 2022. Farwiza, yang lulus dari Universitas Queensland, dikenal luas atas kiprahnya dalam konservasi hutan Leuser.

Menanggapi pertanyaan tentang apa yang bisa dipelajari dari Australia, Farwiza menyebutkan pentingnya penghargaan terhadap keragaman.

“Yang kita bisa pelajari dari Australia adalah penerimaan terhadap siapa pun. Di sana, setiap orang bisa menjadi dirinya sendiri tanpa ada penolakan. Ini adalah pelajaran penting bagi kita soal menghargai keragaman,” ujar Farwiza.

Acara yang dimulai dengan kata sambutan dari Gita Kamath ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan tari tradisional Aceh, Ratah Jaroe, dan diakhiri dengan makan malam bersama (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER