Minggu, November 24, 2024
spot_img
BerandaAtasi Dampak Banjir, Pemkab Agara Minta Bantuan Pemerintah Pusat

Atasi Dampak Banjir, Pemkab Agara Minta Bantuan Pemerintah Pusat

Kutacane (Waspada Aceh) – Pemkab Aceh Tenggara meminta pemerintah pusat, agar membantu dana penanggulangan dampak banjir di Aceh Tenggara yang semakin meluas dan tak terkendali.

Permintaan dan harapan tersebut disampaikan Pj Bupati Syakir didampingi Plt Sekdakab Yusrizal, Kalaksa BPBD, Nazmi Desky dan Kadis PUPR, Sadli di sela meninjau jembatan Pantei Dona yang ambruk ke dasar Sungai Alas, Rabu (22/11/2023).

Banjir bandang dan banjir sungai kali ini, ujar Pj Bupati Syakir, dampaknya sangat besar dan menimbulkan kerugian besar.

Banjir telah menyebabkan rumah warga di Kecamatan Semadam, Bukit Tusam, Bambel, Lawe Sigala-gala serta di Kecamatan Ketambe hanyut, rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan.

Rumah penduduk diterjang banjir bandang dan banjir sungai, yang terjadi medio dan penghujung November ini. Bahkan banjir menyebabkan dua warga meninggal dunia terseret banjir bandang.

Di samping itu, kata Syakir dan Nazmi Desky, banjir yang terjadi sejak 13 – 21 November ini, mengakibatkan jembatan rangka baja Mbarung yang menghubungkan Kutacane, ibukota Kabupaten Aceh Tenggara dengan Kecamatan Lawe Alas dan Darul Hasanah ambles.

Begitu juga oprit jembatan Pantei Dona yang menghubungkan Kecamatan Semadam dengan Kecamatan Lawe Alas danTanoh Alas putus total.

Selain jembatan Mbarung dan Pantei Dona, banjir akiibat meluapnya Sungai Alas juga menyebabkan jembatan gantung mendabe yang menghubungkan Kecamatan Babussalam dengan Darul Hasanah putus total. Oprit jembatan Natam yang menghubungkan Kecamatan Badar dengan kecamatan Darul Hasanah juga putus.

Belum lagi rusaknya fasilitas umum mulai dari jalan raya, gedung sekolah, rumah ibadah dan badan jalan nasional yang tertimbun kayu, batu, pasir dan lumpur di Kecamatan Semadam. Ditambah rumah warga di 90 kute (desa) yang rusak terdampak banjir.

Untuk menanggulangi dampak banjir bandang dan banjir sungai yang semakin meluas tersebut, jelas membuat Pemkab Agara kewalahan. Hal itu karena sangat terbatasnya dana yang tersedia dibandingkan dengan kebutuhan yang harus diatasi dan dipenuhi.

Sebab itu, sambung Nazmi Desky, Pemkab Agara melalui BPBD meminta pihak BNPB pusat, agar membantu dana penanggulangan dampak bencana dan perbaikan sarana yang rusak dan hancur tersebut. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER