Tapaktuan (Waspada Aceh) – Banjir langganan setiap hujan turun di beberapa kawasan di Aceh Selatan, Subulussalam dan Kabupaten Singkil, harus mendapat perhatian serius dari pemerintah.
Terakhir, hujan lebat yang turun di kawasan paling barat Aceh itu sejak Senin sore (20/11/2023), telah menyebabkan terjadinya banjir luapan pada sejumlah kecamatan.
Menyikapi persoalan banjir itu, tokoh masyarakat barat selatan (Barsela), Fadhli Ali, menyarankan pemerintah untuk melakukan pelurusan Sungai Geulombang di kawasan Trumon.
“Harusnya dilakukan pelurusan Sungai Geulombang di kawasan Trumon. Jika itu dilakukan, maka banjir yang rutin terjadi di Trumon dan Aceh Singkil, insya Allah akan aman,” kata dia, Selasa (5/12/2023).
Fadhli yang mantan staf Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) NAD-Nias itu berpengalaman ketika ia mengusulkan pelurusan Sungai Krueng Babahrot, Aceh Barat Daya. “Kala itu, BRR mau menyahuti usulan saya, dan program pelurusan Sungai Babahrot dilakukan. Insha Allah sekarang, di sana jarang kita mendengar banjir,” imbuh Fadhli.
Jika dilakukan pelurusan, hanya perlu pembangunan kanal baru sepanjang 20 kilometer, menurut Fadhli Ali, banjir luapan itu bisa dibereskan.
Dijelaskan Fadhli Ali, kejadian banjir di Trumon, Aceh Selatan dan Singkil itu sama seperti kejadian banjir luapan Krueng Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) yang melintasi 14 desa dari empat kecamatan, yakni Babahrot, Kuala Batee, Jeumpa, dan Susoh.
“Pasca pelurusan sungai atau Krueng Babahrot sejak tahun 2007-2008, sekarang wilayah 14 desa dari empat kecamatan itu sudah total aman dari banjir,” ujarnya.
Karenanya, tambah Fadhli, solusi penanganan semacam itu perlu dilakukan oleh Pemkab Aceh Selatan supaya kawasan tersebut tidak terus-terusan menjadi langganan banjir.
Informasi yang diterima Fadhli Ali, hingga Senin malam, banjir menggenangi ruas jalan nasional di Desa Pulau Paya, Kecamatan Trumon Tengah, Kabupaten Aceh Selatan. Akibatnya, arus transportasi dilaporkan ikut terganggu akibat banjir luapan tersebut. (*)