Langsa (Waspada Aceh) – Remaja harus bisa mengadopsi sikap terbuka dan penuh kasih terhadap perbedaan, sehingga dapat bersama-sama tumbuh dan menginspirasi satu sama lain untuk mencapai potensi terbaik dalam dirinya.
Hal itu disampaikan Penjabat Walikota Langsa, melalui Asisten Administrasi Umum Junaidi saat membuka Talkshow Edukasi GenRe Aceh di Institute Agama Islam Negeri (IAIN) Zawiyah, Langsa, Kamis (2/5/2024).
“Di tengah keberagaman budaya, agama, bahasa, dan tradisi di Aceh, remaja harus bisa mengadopsi sikap terbuka dan penuh kasih terhadap perbedaan, satu tekad, meski berbeda, di dalam membangun Aceh,” kata Junaidi.
Talkshow digelar dalam rangka momentum memperingati Hari Ulang Tahun Generasi Berencana (GenRe) Aceh ke-14 Tahun 2024, dengan tema “Rayakan Perbedaan”.
Turut hadir Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Safrina Salim, Dekan FUAD, Forum GenRe Aceh, Forum Genre Kota Langsa, mahasiswa IAIN , dan PIK Remaja. Kegiatan yang dihadiri sekira 250 peserta ini diisi dengaan, ice breaking, talkshow interaktif, refleksi perayaan, games dan doorsprize.
Junaidi, saat memberi arahan juga menyampaikan, bahwa anak muda Aceh adalah calon pemimpin yang akan datang, untuk itu harus mempersiapkan kualitas diri dan merencanakan masa depannya lebih baik lagi, menjadi tokoh perubahan, dengan mental yang berani, memperjuangkan keadilan, kesetaraan, dan kemajuan bagi semua orang.
.
“Masa depan yang cemerlang itu berawal dari perencanaan yang baik. Saya berharap dengan adanya talkshow ini bisa saling menimba pengalaman dan mendapatkan muatan-muatan positif baru yang berdampak kepada remaja,” harapnya.
Sementara itu, Dekan FUAD IAIN Langsa, Dr Mawardi Siregar MA, saat menyampaikan sambutan, memberi pesan kepada remaja yang hadir di acara tersebut, bahwa kegiatan edukasi yang dilakukan hari ini tidak saja dapat mencerahkan dan mencerdaskan pikiran semua yang hadir, namun apa yang didapatkan pada hari ini, dapat disampaikan kepada remaja lainnya, baik di lingkungan sekolah maupun kampus.
“Mari setelah selesai kegiatan ini, satu kan langkah strategis dan tekad di dalam merencanakan masa depan di masa yang akan datang. Meskipun kita memiliki orientasi yang berbeda-beda memiliki pandangan politik yang berbeda-beda, memiliki pemahaman agama yang berbeda-beda, tetapi mari kita rayakan perbedaan itu sebagai bagian dari sunnatullah yang harus kita jalani di tengah-tengah kehidupan kita,” ucapnya.
Selanjutnya ia menyampaikan, ” jangan sampai perbedaan itu menyebabkan kita terkontak-kotak, jangan sampai perbedaan itu menjadikan kita menjadi masyarakat yang terbelah sehingga muncul konflik-konflik horizontal di tengah-tengah kehidupan”.
Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, selesai kegiatan, mengatakan, refleksi 14 tahun GenRe Indonesia, telah memberikan dampak kepada remaja, keluarga, dan masyarakat sekitar dan menjadi implementasi dari prinsip Meaningfull Youth Participation.
“Remaja melalui Forum GenRe, diharapkan mampu terlibat penuh secara bermakna. Duta GenRe yang tergabung di forum yang ada di 23 kabupaten kota di Aceh memiliki peran penting untuk mengungkap energi luar biasa dan semangat untuk berkontribusi dalam membangun Aceh. Jadilah remaja yang sehat, cerdas, berkualitas, dengan segala perbedaan yang ada,” pesan Safrina.
Bunda Vina (sebutan akrab Kaper) juga menyampaikan pesan kepada remaja di Aceh, dengan penuh semangat, bahwa perjalanan ke depan itu masih panjang dan penuh tantangan. Meski demikian, kata Bunda Vina, dengan semangat untuk bergerak, melangkah maju, keberanian untuk berkreasi dan berinovasi, dengan tekad yang kuat, ia yakin remaja Aceh dapat mengatasi segala tantangan.
“Selalu berpikir positif dan optimis, di mana pun berada, selalu tebarkan kebaikan, hargai setiap perbedaan, melangkah maju ke depan dengan penuh optimis, rencanakan masa depan dengan baik, termasuk merencanakan pernikahan, jauhi narkoba dan pergaulan bebas,” pesan Bunda Vina. (*)