Jumat, November 8, 2024
BerandaDisbudpar AcehArung Jeram Lukup Badak, Pacu Adrenalin Hingga Tawarkan Keindahan Alam

Arung Jeram Lukup Badak, Pacu Adrenalin Hingga Tawarkan Keindahan Alam

“Perahu karet sesekali tersangkut di bebatuan yang mengharuskan tour guide bekerja ekstra agar perahu dapat keluar dan seimbang kembali”

Minggu pagi, sekira pukul 09.00 WIB operator di Arung Jeram Lukup Badak memanggil nama kelompok atas nama Aldin NL, untuk bersiap-siap ke arah perlengkapan arung jeram setelah 30 menit menunggu giliran.

Setelah tim memakai perlengkapan keamanan, berupa pelampung, helm dan dayung, tim diarahkan mengabadikan moment pada spot yang sudah disediakan oleh pihak pengelola sebelum turun ke sungai.

Tim yang berjumlah 10 orang dibagi menjadi dua kelompok. Empat orang memilih paket semi ekstrem dan 6 orang lagi memilih paket family atau keluarga.

Sebelum rafting atau arung jeram, para tour guide memberikan arahan tentang keselamatan kepada wisatawan dan berdoa agar tidak ada halangan dan hambatan selama rafting.

Perahu karet berisi enam orang plus satu pemandu siap berputar mengikuti arus sungai Krueng Peusangan. Air sejuk. Udaranya segar jadi ciri khas yang membuat wisata ini populer di kalangan wisatawan.

Berhubung paket family arusnya tidak begitu deras sehingga mengharuskan wisatawan untuk mendayung lebih kuat agar perahu karet bisa melaju lebih cepat. Kendati demikian perahu sesekali juga tersangkut di bebatuan yang mengharuskan tour guide bekerja ekstra agar perahu dapat seimbang kembali.

Tak banyak memacu adrenalin. Namun di paket family ini wisatawan juga bisa fokus menikmati alam di sepanjang rute. Pegunungan dan pemandangan hutan yang masih asri membuat sensasi rafting semakin seru.

Selain itu, pohonnya rindang memberi keteduhan saat rafting. Di kanan kiri sungai terdapat kebun dan persawahan warga.

Setiap spot foto, tour guide memperlambat gerakan perahu agar wisatawan bisa berswafoto secara bergantian. Para tour guide juga mengatur dan memberikan arahan kepada wisatawan agar berpose di ujung perahu demi hasil yang menakjubkan.

Di tengah perjalanan, saat air dangkal dan aman, tour guide juga mempersilahkan wisatwan untuk berenang namun tetap berada dalam pengawasannya. Namun jika arusnya deras, mereka kembali menarik wisatawan untuk naik ke atas perahu.

Wisatawan saat mencoba paket family di Arung Jeram Lukup Badak, Takengon, Aceh Tengah. (Foto/Ist)

Kemudian melanjutkan perjalanan hingga berada di titik finish di kampung Lenga, Kecamatan Bies Aceh Tengah.

Di lokasi ini, para driver sudah siap menunggu untuk mengangkut wisatawan, tour guide dan perahu karet ke lokasi awal setelah menyusuri jarak 5-6 kilometer dan ditempuh dalam waktu kurang lebih satu jam.

Semi Ekstrem

Saat melalui jalur semi ekstrem, wisatawan dapat menikmati sungai dengan sensasi derasnya arus dan dinginnya air sungai. Sesekali perahu melintasi aliran sungai dengan arus yang tenang, tapi tiba-tiba bisa memasuki arus yang begitu deras dan berbatu.

Ketika berada di arus yang tenang, wisatawan ikut mendayung perahu untuk bergerak. Setelah itu, arus akan terasa mulai kencang dan deras. Beberapa kali perahu tersangkut di bebatuan, di saat itulah peserta harus ikut menggoyang-goyangkan perahu agar terlepas dari jebakan batu.

Biasanya itu terjadi di jalur ekstrem (arus deras), sehingga disarankan untuk memegang tali yang ada di perahu agar peserta tidak terjatuh. Setelah terombang- ambing, bahkan terasa seperti terlontar ke batuan, perahu kemudian tiba di aliran berarus tenang.

“Biasanya air pasang cukup deras itu di bulan Oktober, November, dan Desember. Grade-nya ekstrem. Nanti akan lebih seru lagi,“ kata Mawardi, pemandu tim Waspada Aceh yang berarung jeram di Sungai Peusangan Lukup Badak.

Di sungai berarus tenang, tour guide juga memberi kesempatan wisatawan (peserta arung jeram) untuk berfoto di atas perahu. Pemandu menggunakan handphone miliknya membantu mengabadikan moment spesial itu.

Sebelumnya pemandu juga telah mengabadikan aktivitas arung jeram peserta di moment-moment ekstrem mapun di jalur netral (tenang).

Pemandangan yang bisa dilihat wisatawan bak film Disney yang berjudul “Rapunzel”. Dengan beragam flora di samping sungai yang memanjakan mata. Wisatawan juga dapat melihat jejeran pohon bambu, bunga kencana yang tumbuh liar, dan delion yang tumbuh besar. Peserta arung jeram juga dapat menyaksikan air terjun mini yang cukup deras.

Sepanjang lintasan di jalur semi ekstrem, peserta dapat menikmati pemandangan asri dari hijaunya pegunungan yang berada jauh di atas, dan menyaksikan perkampungan penduduk setempat. Sesekali masyarakat yang berwisata di pinggir sungai, melambaikan tangan sambil bersorak riuh. Sambutan yang cukup ramah dari warga setempat.

Dengan berwisata di arung jeram Lukup Badak, peserta benar-benar dapat menikmati petualangan ini, bak pepatah “Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui“.

Harga Tiket

Ketua Koperasi Syariah Wisata Alam Gayo, Khalisuddin, saat ditemui Waspadaaceh.com, beberapa waktu lalu mengatakan, wisata Arung Jeram Lukup Badak, Aceh Tengah telah dibuka sejak tahun 2017. Sejak dibuka, wisata ini maju pesat hingga dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai daerah di Aceh bahkan luar Aceh.

“Kunjungan wisatwan terus meningkat, terutama wisatawan dari Banda Aceh, Aceh Besar dan Lhokseumawe. Namun juga sudah mulai kunjungan dari Medan,” sebutnya.

Dia mengakui, sebelumnya warga lokal seperti Bener Meriah, Takengon, Gayo Lues, kurang berminat mencoba Arung Jeram Lukup Badak, namun akhir-akhir ini minat masyarakat lokal juga sudah mulai tinggi.

Khalisuddin menjelaskan di Arung Jeram Lukup Badak, ada dua paket yang laris terjual, yaitu paket family dan paket semi ekstrem. Adapun tarif yang harus dibayar senilai Rp70.000 per orang. Sementara untuk semi ekstrem dipatok Rp130.000 per orang.

Harga ini, kata Khalisuddin, belum termasuk dengan dokumentasi selama rafting. Dia merincikan, untuk foto dikenakan biaya mulai Rp30.000. File foto akan dikirim ke nomor WhatsApp wisatawan

Harga di atas, kata Khalisuddin tergolong standar bahkan termasuk murah. Sebab pihaknya menjaga betul keselamatan dari wisatawan dengan mempekerjakan pemandu yang sudah terlatih.

“Tour guidenya juga bukan kaleng-kaleng karena langsung di bawah binaan Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Aceh Tengah. Profesional, terlatih fisiknya terjaga, dan terdiri dari mantan atlet dan atlet,” jelasnya.

Para tour guide juga dituntut mampu berkomunikasi dengan baik, punya kemampuan rescue dan mengerti teknik pengambilan foto dan video.

Karena itu, dia mengimbau kepada pemula untuk tidak takut, karena setiap perahu diberikan satu pemandu yang handal. Namun, dia tetap menyarankan bagi pemula untuk memilih paket keluarga.

Sementara bagi yang sudah pernah, dia menawarkan kepada wisatawan untuk mencoba semi ekstrem agar lebih menantang adrenalin.

Sementara itu, seorang wisatawan Arung Jeram Lukup Badak, Dian Emsaci, mengatakan awalnya takut mencoba arung jeram. Namun setelah mengetahui ada paket family yang tidak ekstrem dia memberanikan diri mencoba arung jeram.

“Kemarin itu baru pertama kali pergi. Itu pun karena pergi sama teman teman. Pertama nggak mau ikut tetapi setelah dijelaskan airnya tidak deras, jadinya mau ikut,” jelasnya.

Bahkan setelah mencoba paket family, dia berencana akan pergi kembali bersama keluarga menikmati sensasi arung jeram Lukup Badak.

“Kepengen pergi lagi dan malahan ingin mencoba naik yang semi ekstrem nantinya,” tutupnya. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER