Banda Aceh (Waspada Aceh) – Kerajaan Arab Saudi telah mengumumkan kuota haji untuk Indonesia tahun 2024 sebanyak 221.000 jemaah, tentunya ini menjadi kabar gembira untuk masyarakat Indonesia.
Hal itu, disampaikan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Republik Indonesia, Saiful Rahmat Dasuki, saat konferensi pers setelah membuka seminar nasional yang digelar oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) di AAC Dayan Dawood, Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, Kamis (14/9/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Wamenag menyampaikan kebijakan dari Arab Saudi yang akan membuka seluas-luasnya terkait ibadah umrah dan haji menjadi kabar gembira bagi kita semua. Mengingat indonesia merupakan daerah dengan umat Islam terbesar dan peminat terbanyak ibadah haji di dunia.
Harapannya, dengan penataan yang lebih baik kuota haji bisa bertambah. Sehingga, daftar tunggu jemaah haji bisa diperpendek dan kemungkinan berangkatnya bisa lebih dipercepat.
Diketahui, masa tunggu haji reguler di Indonesia dari tiap provinsi maupun kabupaten dan kotanya sudah diestimasi oleh pemerintah. Hasil estimasi tersebut menunjukkan waktu tunggunya berada di antara 11-47 tahun.
Sementara untuk Aceh sendiri, jumlah pendaftar di Aceh sebanyak 131.168 orang dengan masa tunggu sampai 32 tahun.
Karena itu, Wamenag berharap kepada pihak-pihak swasta atau rekanan penyelenggara ibadah haji di Arab Saudi bisa lebih dikontrol lagi oleh pemerintah. Sehingga, permasalahan yang terjadi pada tahun sebelumnya seperti gagal berangkat diakibatkan permasalahan visa bisa diantisipasi.
“Kita berharap persoalan visa ini bisa lebih cepat selesai terutama visa untuk jemaah reguler begitu juga dengan jemaah khusus agar ini bisa meminimalisir kejadian sebelumnya,” tutupnya. (*)
