Banda Aceh (Waspada Aceh) – Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, memberikan pembekalan kepada 40 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) baru di lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh, Selasa (3/9/2019).
Ke-40 CPNS golongan III tersebut tengah mengikuti Pelatihan Dasar (Latsar) yang digelar oleh Badan Kepegawaian Aceh bekerjasama dengan BKPSDM Banda Aceh di Aula Hotel Regina Banda Aceh.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Aminullah mengupas materi bertajuk “Mengubah Pola Pikir Melalui Inovasi Smart Government“. Dia turut didampingi Asisten Administrasi Umum Setdako Banda Aceh Tarmizi Yahya.
Menurut Aminullah, reformasi birokrasi merupakan salah satu fokus pemerintahannya. “Mental minta dilayani itu sudah bukan zamannya lagi. Saatnya kini PNS selaku abdi negara harus melayani.”
“Layani masyarakat seperti raja, jangan malah ‘dibola-bola’. Berikan penjelasan dengan baik dan ramah terkait apa yang dibutuhkan warga. Semua PNS harus tahu soal pelayanan dasar seperti pembuatan KTP, perizinan, hingga nomor telepon Damkar,” pesan wali kota.
Kemudian dia memaparkan panjang-lebar soal visi misi Pemko Banda Aceh saat ini. “Mewujudkan Banda Aceh sebagai Kota Gemilang dalam Bingkai Syariah adalah visi Pemko Banda Aceh yang sudah dituangkan dalam RPJMD 2017-2022.”
Wali kota menjelaskan, visi tersebut didukung oleh tujuh misi pembangunan dengan tiga pilar utamanya, yakni agama, ekonomi, dan pendidikan. Dia pun menginstruksikan semua PNS untuk ikut mendukung dan menyukseskan visi misi mulia tersebut.
Dalam bidang agama, wali kota menyinggung soal penerapan Qanun Nomor 11 Tentang Lembaga Keuangan Syariah (LKS) yang akan efektif mulai tahun depan.
“PNS harus menjadi pionir untuk memasyarakatkan qanun ini dengan segera move on dari bank konvensional ke bank syariah.”
Sementara untuk mendongkrak perekonomian kota, Aminullah menjadikan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (UMKM) sebagai ujung tombak.
“Selain punya destinasi wisata yang komplet, saya juga bertekad untuk menggelar sebanyak mungkin event di Banda Aceh untuk menarik minat wisatawan.”
Bertambahnya jumlah kunjungan wisatawan, diyakini Aminullah, akan berbanding lurus dengan peningkatan ekonomi rakyat. “Oleh karenanya, setiap PNS juga harus menjadi seorang marketer agar bisa ‘menjual’ segenap potensi kotanya.”
Untuk menghidupkan dunia ekonomi kreatif, pihaknya siap memberikan bantuan modal usaha melalui PT MMS -lembaga keuangan mikro milik Pemko Banda Aceh. “Sudah lebih dari 1.500 pelaku UMKM yang dibantu, dan saat ini MMS sudah diadopsi secara nasional karena dinilai sukses memberdayakan pengusaha kecil,” ungkapnya.
Masih menurut Aminullah, bangkitnya sektor pariwisata dan UMKM akan berkontribusi positif dalam upaya menekan angka pengangguran dan kemiskinan.
“Targetnya, persentase kemiskinan 7,5 dapat kita tekan hingga di bawah tiga persen pada akhir periode pemerintahan Amin-Zainal, begitu juga dengan pengangguran. Ini tugas kita bersama,” ungkapnya lagi.
Berbagi Kunci Sukses Menakhodai Bank Aceh
Sebagai akuntan yang malang-melintang di dunia perbankan selama puluhan tahun, Aminullah turut berbagi pengalamannya. Dia memulai karir dari pegawai biasa hingga menjabat Dirut Bank Aceh periode 2000-2010.
“Saya 27 tahun jadi pegawai bank, dan 10 tahun menjadi Dirut. Saat pertama kali menjabat banyak orang yang ketawa; apa mungkin seorang Aminullah dari pucok Woyla bisa memimpin dan memajukan Bank Aceh,” kenangnya.
Tanggapan pesimis itu dijadikan Aminullah sebagai tantangan dan semakin menguatkan tekadnya. “Saat itu Bank Aceh sedang ‘sakaratul maut’. Modal minus, aset tinggal Rp 600 juta, kredit macet besar, bank terus merugi, dan karyawan pun tak punya semangat kerja lagi.”
Singkat cerita, pada 2010 saat mengakhiri jabatan Dirut Bank Aceh, Aminullah ‘mewariskan’ aset Rp13 triliun, kredit macet di bawah lima persen, kantor cabang bertambah menjadi 105 dari 35 kantor, dan bank mampu meraup Rp1 miliar laba setiap harinya,” ungkap Aminullah.
Pria 61 tahun itu pun berbagi kunci sukses kepada para CPNS yang disebutnya akan menjadi pemimpin ke depan. “Sebagai calon pemimpin, kunci sukses pertama adalah kejujuran. Jujur akan membawa anda jadi hebat. Kedua, moralitas yang baik termasuk di dalamnya etika.”
Kunci ketiga adalah kompetensi, “update terus ilmu sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga kita mampu berinovasi. Ini penting agar kita tidak kalah bersaing di era globalisasi seperti saat ini,” katanya seraya menyebut disiplin, loyalitas, dan dedikasi juga menjadi syarat mutlak mencapai sukses.
“Kunci selanjutnya adalah teamwork. Anda semua harus mampu bekerjasama dalam tim, baik internal maupun eksternal. Terakhir networking; perluas jaringan, jalin relasi dengan semua pihak yang pada akhirnya akan memudahkan tugas-tugas anda dalam melayani masyarakat dan membangun kota tercinta,” pungkas Aminullah.
Latsar CPNS Pemko Banda Aceh itu sendiri, kata Asisten Tarmizi, diikuti oleh calon abdi negara dari formasi umum. “Ini merupakan angkatan pertama dari dua angkatan yang kita jadwalkan dalam tahun ini,” ujarnya.
“Adapun total CPNS yang lulus tes pada 2018 lalu sebanyak 253 orang. Mereka akan mengikuti Latsar dalam enam angkatan. Untuk angkatan perdana ini berlangsung mulai dari 19 Agustus hingga 10 Oktober mendatang,” katanya. (Ria)