Banda Aceh (Waspada Aceh) – Alumnus SMP Negeri 1 Banda Aceh mendeklarasi dan pengukuhan pengurus ikatan alumni periode 2025-2026.
Pengukuhan sekaligus peusijuk dihadiri Kepala SMP Negeri 1 Banda Aceh, Rima Afriani, Dewan Pembina, Darwin, Ketua Komite, Rustam Effendi, perwakilan OSIS, dewan guru dan alumni lainnya, Sabtu (30/8/2025).
Sekolah menengah tingkat pertama tertua di Banda Aceh ini akhirnya memiliki perkumpulan bernama Ikatan Alumni SMPN 1 Banda Aceh (IKA SPENSA).
Penantian hampir 100 tahun lebih lembaga pendidikan yang dibangun tahun 1920 pada masa penjajahan Belanda untuk memiliki wadah para alumni diinisiasi oleh Bachtiar Nitura, Dedy Yunalis, dan Triansyah Putra.
Tiga target utama yang diusung dalam masa kepengurusan yang singkat ini, menurut Bachtiar, yang pertama adalah menyelesaikan pembangunan musala yang sangat dibutuhkan siswa.
Kedua, penyempurnaan AD/ART organisasi dan yang ketiga, menyiapkan pertemuan yang lebih komprehensif antar lintas angkatan melalui wadah yang baru terbentuk ini.
Kepala SMP Negeri 1 Banda Aceh Rima Afriani mengapresiasi progres pembangunan mushala yang sempat terhenti. Pihaknya menaruh harapan besar dengan memiliki musala di lingkungan sekolah.
Selama ini kegiatan ibadah siswa dilakukan dengan memanfaatkan ruangan yang ada, seperti di aula, ruang guru, kelas hingga ke meunasah atau masjid di luar area sekolah.
Sebelumnya, SMPN 1 Banda Aceh sudah memiliki musala namun dengan kondisi yang sudah tidak layak lagi.
Ketua Komite SMP Negeri 1 Banda Aceh Rustam Effendi mengungkapkan harapan besar dan bangga dengan aksi nyata dari para alumni untuk merampungkan pembangunan rumah ibadah ini.
Pihaknya mengatakan kini memiliki ‘teman’ dalam mengurus dan membantu memenuhi proses belajar mengajar di sekolah dengan terbentuknya ikatan alumni yang baru terbentuk itu.
Panitia pembangunan yang juga pengurus Ika Spensa menargetkan musala akan rampung pada akhir tahun 2025.
Bachtiar mewakili pengurus alumni mengharapkan dukungan doa dan bantuan nyata dari segala pihak demi terbangunnya ‘rumah Allah’ yang dapat menampung hingga 1.000 orang. (*)