Di antara yang khas dari yoga jenis ini adalah inversi, yakni gerakan dengan kepala di bawah dan kaki ke atas.
Belasan ayunan kain berwarna cerah—jingga, ungu, biru laut, hingga merah muda—menjuntai dari langit-langit ruangan. Di bawahnya, sejumlah perempuan berjilbab berdiri tenang, menyimak instruksi.
Aroma lavender menguat dari pojok ruangan, berpadu dengan lantunan musik instrumental yang pelan dan menenangkan.
Suasana perlahan menjadi meditatif. Suara lembut sang instruktur membimbing peserta menarik napas dari hidung, lalu menghembuskannya perlahan lewat mulut. Satu per satu, tubuh-tubuh itu mulai bergantung dalam balutan hammock.
Inilah sesi aerial hammock yoga yaitu bentuk latihan tubuh dan jiwa yang menggabungkan unsur yoga, gimnastik, dan terapi relaksasi.
Kelas ini rutin digelar di X Gym Aceh, studio kebugaran khusus perempuan di kawasan Batoh, Banda Aceh, dan dipandu langsung oleh dr. Ismi.
Dalam wawancara bersama Waspada Aceh, Sabtu (19/7/2025), dr. Ismi menjelaskan bahwa aerial hammock yoga bukan sekadar latihan fisik biasa.
“Gerakan dalam aerial hammock yoga ini 90 persen bernuansa gimnastik, dan sisanya adalah yoga. Tapi kami tetap tekankan teknik napas sebagai pondasi awal untuk mengaktifkan energi tubuh,” jelasnya.
Teknik napas yang digunakan disebut brastika, yakni mengatur napas masuk dari hidung dan dikeluarkan dari mulut, berbeda dari yoga matras konvensional.
Sesi diawali dengan pemanasan menyeluruh, dilanjutkan gerakan bertahap hingga peserta siap untuk peak pose, gerakan puncak yang paling menantang dalam sesi.
Di antara yang khas dari yoga jenis ini adalah inversi, yakni gerakan dengan kepala di bawah dan kaki ke atas. Namun yang paling dinanti-nanti adalah sesi terakhir: savasana, fase relaksasi akhir yang dilakukan sambil melayang di dalam hammock.
“Savasana adalah sesi penutup yang membawa tubuh dan pikiran masuk ke mode pemulihan. Banyak yang tertidur di sini karena benar-benar merasa aman, ringan, dan terlepas dari beban,” ujar dr. Ismi.
Dalam posisi seperti kepompong, peserta dibungkus hammock secara menyeluruh, sambil dipijat lembut pada bagian kaki dan bahu. Lampu diredupkan, musik tetap mengalun, dan ruang terasa tenang sepenuhnya.
“Ini yang paling disukai dan bikin peserta ketagihan,” tambahnya.
Manfaat aerial hammock yoga, lanjut dr. Ismi, tidak hanya secara fisik. Gerakan ini membantu melancarkan sirkulasi darah, memperbaiki postur, meningkatkan fleksibilitas dan keseimbangan, serta membantu tubuh dan pikiran mencapai kondisi rileks.
“Bahkan banyak yang merasa tidurnya jauh lebih nyenyak setelah ikut sesi ini,” kata dia.
Meski terlihat menantang, kelas ini terbuka untuk semua perempuan baik pemula maupun yang sudah pernah mencoba yoga. Namun, ada beberapa kondisi yang perlu diperhatikan.
“Kalau ada yang punya riwayat hipertensi berat, vertigo, masalah pada retina mata seperti glaukoma, atau gangguan tulang belakang yang belum stabil, sebaiknya konsultasi dulu sebelum ikut kelas,” terang Ismi.
Ia juga mengingatkan agar peserta tidak makan berat setidaknya dua jam sebelum kelas dimulai.

“Karena ada gerakan menggantung dan kepala di bawah, jadi kalau perut kenyang bisa mual atau pusing,” jelasnya.
Kelas ini juga tidak dianjurkan bagi ibu hamil, terutama di trimester awal dan akhir, kecuali atas rekomendasi medis yang jelas. “Keselamatan peserta tetap yang utama,” tegasnya.
Salah satu peserta, Awla Barara (27), mengaku sudah lima kali mengikuti kelas ini. “Awalnya penasaran. Tapi setelah sekali ikut, rasanya segar sekali. Capek hilang, pikiran juga jadi ringan. Dan saya selalu penasaran tiap sesi karena gerakannya beda-beda,” ucapnya.
Kelas aerial hammock yoga ini tergolong baru di Banda Aceh.
Laras Cyntia Kasih, owner X Gym Aceh, menyebut meski X Gym Aceh baru dibuka sejak April 2025. Namun, antusiasme perempuan Aceh cukup tinggi.
“Meski baru dibuka, peminatnya luar biasa. Banyak pemula yang datang, lalu jadi rutin ikut. Mereka merasakan sendiri manfaatnya. Ini juga satu-satunya kelas aerial hammock yoga yang ada di Aceh saat ini,” kata Laras.
Laras mengatakan, X Gym Aceh hadir sebagai ruang olahraga khusus perempuan. Bukan hanya menyediakan fasilitas yang nyaman, tetapi juga menghadirkan instruktur berpengalaman dan program-program yang disesuaikan dengan kebutuhan perempuan Aceh.
“Kita ingin perempuan punya ruang aman dan menyenangkan untuk bergerak. Yoga ini menjadi pilihan karena selain menantang, juga menyembuhkan,” tambah Laras.
Kelas aerial hammock yoga di X Gym Aceh berlangsung dua kali seminggu, setiap Selasa dan Rabu, pukul 19.30 sampai 21.30 WIB.
Di ruang itu, para perempuan tak sekadar berolahraga. Mereka melatih tubuh sekaligus belajar mendengarkan dirinya sendiri. Dalam ayunan lembut hammock, mereka menemukan kembali kekuatan, keseimbangan, dan ketenangan. (*)