Aceh Utara (Waspada Aceh) – Kondisi abrasi parah di Gampong Lhok Puuk, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara, telah mencapai titik kritis. Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), menetapkan status darurat setelah meninjau langsung lokasi terdampak pada Minggu (16/11/2025).
Mualem menegaskan perlunya penanganan cepat untuk mencegah kerusakan yang lebih luas. “Kondisinya darurat. Saya harapkan secepat mungkin diperbaiki supaya tidak merembet lebih jauh,” ujarnya saat meninjau permukiman yang kini menjadi garis pantai akibat abrasi.
Pemerintah Aceh berjanji akan segera memanggil Tim Anggaran Pemerintah Aceh (TAPA) untuk membahas langkah mitigasi jangka pendek. “Kita tidak ingin ada korban lebih besar lagi. Semua harus kita lakukan dengan cepat,” tegasnya.
38 Rumah Hilang
Keuchik Lhok Puuk, T. Bakhtiar, melaporkan bahwa abrasi yang semakin parah sejak 2019 telah menghancurkan sebagian besar permukiman di tepi pantai. Dari 475 KK, 214 KK terdampak langsung, dan 38 rumah hilang terseret ombak.
“Ini tanah bersertifikat, tempat kita berdiri sekarang dulunya rumah warga. Semua sudah jadi pantai,” ungkap Bakhtiar.
Abrasi juga melumpuhkan sarana dasar warga. Jalan utama gampong amblas, air laut merendam permukiman saat pasang, dan sumur-sumur warga tidak dapat digunakan.
Pemerintah desa mendesak dukungan relokasi sementara bagi warga yang kehilangan tempat tinggal, selain pembangunan pemecah gelombang.
Bupati Aceh Utara, Ismail A. Jalil (Ayahwa), mengapresiasi respons cepat Pemerintah Aceh. “InsyaAllah Pak Gubernur sudah mengatakan akan mengupayakan percepatan penanganan, sehingga masyarakat Lhok Puuk bisa merasa aman,” kata Ayahwa. (*)



