Aceh Utara (Waspada Aceh) – Sejumlah elemen masyarakat di Kabupaten Aceh Utara yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Aceh Bersatu (GRAB) menggelar Aksi Damai Solidaritas untuk Kemanusiaan di Landeng, Lhoksukon, pada Kamis (25/12/2025).
Aksi ini yang melibatkan berbagai unsur masyarakat, mulai dari pemuda, mahasiswa, organisasi kepemudaan (OKP), hingga santri, dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas terhadap masyarakat terdampak banjir besar yang melanda Aceh dan Sumatera dalam beberapa waktu terakhir.
Pengamatan Waspadaaceh.com, sebelum melakukan orasi, mereka berkumpul di poin-A k Kecamatan Nibong dan menuju lapangan upacara Kantor Bupati Aceh Utara. Mereka melakukan konvoi dengan membawa sejumlah spanduk dan mengibarkan bendera putih sebagai lambang empati dan simpati terhadap para korban bencana.
Sebelum orasi, sempat terjadi perdebatan dan ricuh antara aparat TNI bersenjata lengkap dengan massa, kerana sejumlah massa ada yang membawa bendera Bulan Bintang atau bendera Aceh.
Koordinator aksi Muhammad Chalis menyebutkan, aksi tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap korban banjir besar yang melanda Aceh dan Sumatera. Dalam aksi tersebut massa mendesak Presiden Prabowo menetapkan banjir Aceh–Sumatera sebagai Bencana Nasional.
“Pemerintah sudah memenuhi kriteria menetapkan status bencana nasional, karena dampaknya dinilai lebih parah dibanding bencana sebelumnya,” jelasnya.
Menurutnya, aksi Damai Solidaritas untuk Kemanusiaan ini diharapkan dapat membuka mata pemerintah pusat dan seluruh pihak terkait agar memberikan perhatian serius serta langkah konkret dalam penanganan dan pemulihan pascabencana secara menyeluruh
“Aksi damai ini menjadi pesan kepada pemerintah pusat agar segera mengambil langkah konkret, demi pemulihan dan menyelamatkan masa depan masyarakat Aceh dan Sumatera yang terdampak bencana ini,” pungkasnya. (*)



