Banda Aceh(Waspada Aceh) – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, atau Mualem meneteskan air matanya saat menceritakan kondisi sehabis dia meninjau daerah yang terkena bencana. Di depan Direktur Utama PLN, Darmawan Prasojo, Mualem meneteskan air mata menyebut bencana kali ini seperti Tsunami kedua bagi warga Aceh.
Ungkapan itu disampaikan Mualem, saat akan melepaskan bantuan tower darurat dari PLN serta bahan makanan hingga logistik lain untuk ke daerah terdampak bencana di Lanud Sultan Iskandar Muda, pagi tadi, Sabtu (29/11/2025). Mualem, saat memberikan pidato tentang kondisi terkini di Aceh pasca bencana banjir dan longsor menggulung beberapa wilayah.
Mualem juga mengungkap bagaimana dan seberapa banyak korban jiwa serta bagaimana warga Aceh di daerah mengungsi akibat rumah hancur diterjang longsor dan tenggelam akibat banjir.
“Bagi, kami… (suara terputus-putus, terdiam sejenak). Ini bagi kami ini, Tsunami kedua. Bagaimana dampaknya luar biasa besar dengan korban jiwa,” ungkap Mualem dengan suara sedikit parau, dia sembari menyeka air mata yang menetes, menceritakan bagaimana dia melihat langsung warga Aceh terdampak di berbagai daerah.
Beberapa saat meski terdiam sejenak sembari menenangkan emosional kesedihannya, Mualem kembali menceritakan bahwa penanganan pasca bencana ini harus segera dilakukan. Dia berpesan kepada ratusan petugas TNI dan PLN untuk tetap menjaga kesehatan serta memakai alat pelindung yang baik selama bekerja.
Mualem juga memberikan apresiasi bagaimana TNI dibawah Kodam Iskandar Muda begitu tanggap terhadap bencana membantu pemerintah bersama warga serta polisi dan TNI AU dalam distribusi bantuan dari Presiden.
“Saya sudah sampaikan langsung ke Pak Presiden, melalui Mensesneg mengenai keadaan Aceh. Beliau menaruh perhatian luar biasa besar, dan mengerahkan segalanya untuk proses pemulihan secepatnya pasca bencana,” kata Mualem kepada wartawan usai acara.
Sementara Dirut PLN, Darmawan Prasojo, menjelaskan bahwa sesuai arahan Presiden RI, Prabowo Subianto, pihaknya semaksimal mungkin mengerahkan segala tenaga dan sumber daya dari Jakarta untuk ke Aceh. Salah satunya, tower-tower darurat sementara untuk area Arun-Bireuen.
Langkah ini menjadi penanganan utama, karena juga akan dibantu dengan 3 unit helikopter dari Jakarta yang dikirim khusus ke Aceh. “Kapasitas 1 heli itu, 2 ton bisa angkut. Jadi, kita yakin, dalam beberapa hari kedepan, perlahan semua akan proses pemulihan,” tegasnya.(*)
